MURATARA, JURNAL SUMATRA – Pengrusakan kawasan hutan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) kian mengkhawatirkan. Kali ini, dugaan serius mengarah pada keterlibatan sejumlah pihak berwenang, termasuk Kepala Desa, oknum anggota DPRD, dan Aparat Penegak Hukum (APH), dalam kegiatan ilegal yang merambah kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Berdasarkan informasi yang dihimpun tim media, aktivitas ilegal ini diduga terkait praktik penambangan emas tanpa izin (PETI) yang menggunakan alat berat.
Warga Kecamatan Ulu Rawas yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa kerusakan hutan terus meluas akibat pembalakan liar menggunakan excavator.
“Sudah banyak pohon ditebang, suara alat berat terdengar hampir setiap hari. Ini bukan lagi skala kecil,” ujar warga tersebut pada Senin(14/4/2025).
Dugaan keterlibatan sejumlah pihak semakin menguat setelah beredar foto dan video yang memperlihatkan alat berat tengah beroperasi di area TNKS yang sudah tampak gundul.
Dalam percakapan yang diperoleh dari sumber terpercaya, disebutkan bahwa alat berat tersebut milik salah satu kasat di Polres Muratara. Nama seorang oknum DPRD dari Fraksi PDIP dan Kepala Desa Napalicin, Kecamatan Ulu Rawas, juga turut disebut dalam jaringan ini.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Napalicin, Asnawi, membantah tegas tudingan tersebut.
“Tidak ada aktivitas penambangan di wilayah kami. Saya sama sekali tidak mengetahui adanya kegiatan seperti itu,” ujarnya.
Namun kondisi faktual di lapangan menunjukkan adanya perbedaan antara pernyataan resmi dan temuan warga, sehingga menimbulkan spekulasi baru tentang sejauh mana keterlibatan oknum-oknum yang diduga terlibat.
Kasus ini mendapat sorotan luas dari publik dan pemerhati lingkungan. Berbagai pihak mendesak agar aparat penegak hukum segera turun tangan untuk mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku perusakan hutan TNKS yang merupakan kawasan konservasi penting di Sumatera.
Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan tidak menutup mata atas kerusakan yang terjadi dan segera bertindak sebelum kerusakan menjadi semakin tidak terkendali. (AkaZzz)
Komentar