OKU, JURNAL SUMATRA – Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) H Teddy Meilwansyah S.STP., MM., MPd menyerahkan secara simbolis kunci Rumah Tahan Gempa (RTG) Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) kepada warga terdampak bencana alam, Kamis (13/3/2025).
Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Banjar Sari, Kecamatan Semidang Aji, yang juga dihadiri oleh berbagai pejabat terkait, termasuk Kajari OKU Choirun Parapat SH MH, Kalaksa BPBD Provinsi Sumsel yang diwakili oleh Kabid Rehabilitasi dan Konsumso BPBD Provinsi Sumsel Ansori, serta Kapolsek Semidang Aji Ipda Meyke Krisdian.
Penyerahan ini merupakan bagian dari program DSP Stimulan Rumah bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor pada Mei 2024 lalu. Sebanyak 45 unit rumah RTG Risha disiapkan di Kabupaten OKU, dan hari ini, 32 unit di antaranya diserahkan kepada penerima manfaat.
Kalaksa BPBD OKU, Januar Efendi, menjelaskan bahwa jumlah penerima bantuan keseluruhan berjumlah 113 orang, dengan rincian 45 rumah rusak berat, 39 rusak sedang, dan 29 rusak ringan. Kecamatan Semidang Aji tercatat sebagai yang paling banyak mengalami kerusakan.
“Program stimulan rumah ini bersumber dari anggaran BNPB dengan nilai bantuan mencapai Rp 60 juta per unit untuk rumah rusak berat, Rp 30 juta untuk rusak sedang, dan Rp 15 juta untuk rusak ringan,” jelasnya
Saat ini, katanya lagi, progres pengerjaan program ini sudah mencapai sekitar 80%, dan diharapkan selesai sebelum 26 Maret 2025, meskipun target BNPB menetapkan akhir April sebagai batas waktu penyelesaian.
Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah, berharap proses pengerjaan rumah dapat dipercepat agar masyarakat bisa segera menempati rumah baru mereka.
Menurutnya, dengan segera selesainya rumah, masyarakat yang sebelumnya terpaksa mengungsi dan mengeluarkan biaya untuk sewa rumah dapat kembali ke kediaman mereka tanpa beban biaya tambahan, terutama menjelang Idul Fitri.
Selain itu, Bupati juga mengingatkan agar kualitas bangunan tetap terjaga meski waktu pengerjaan dipercepat. Ia mengungkapkan, bencana yang melanda OKU pada 2024 lalu telah menyebabkan kerusakan signifikan, termasuk 113 unit rumah yang rusak.
Teddy berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan meminta bantuan BRIN untuk penanganan yang lebih komprehensif, guna mencegah dan meminimalkan potensi bencana banjir dan longsor di masa depan. (Win)
Komentar