LAHAT, JURNAL SUMATRA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat gelar rapat evaluasi terkait pelaksanaan jalur dua arah, di jalan Mayor Ruslan, Kecamatan Lahat. Rapat dipimpin oleh Bupati Lahat, H. Bursah Zarnubi SE, Rabu (12/3/2025)
Rapat diruang Opproom Pemkab Lahat ini, dihadiri sekitar 70 peserta terdiri dari berbagai instansi terkait, termasuk perwakilan Satlantas Polres Lahat, Kodim Lahat, Kejari Lahat, serta Kepala OPD dan Camat se-Kabupaten Lahat.
Dalam pembukaan rapat, Bupati Lahat mengungkapkan sejumlah masalah yang dihadapi di jalan-jalan utama Lahat, seperti jalan Mayor Ruslan, Serelo, dan R.A. Latief.
“Salah satu isu utama yang perlu dibahas adalah ketidakefektifan tata parkir di jalan-jalan tersebut, yang turut mempengaruhi kelancaran arus lalu lintas,” ujarnya.
Hal ini sering menyebabkan kemacetan, khususnya di sekitar kawasan pasar. karena itu, dirinya usulkan rencana pembongkaran trotoar sepanjang 2 meter di jalan Mayor Ruslan.
“Langkah ini penting untuk memberikan ruang lebih luas bagi kendaraan dan kegiatan masyarakat yang sering terganggu akibat sempitnya jalan,” tutur dia.
Pembongkaran trotoar yang sebelumnya mengurangi lebar jalan hingga 5 meter ini, tambah dia, diharapkan dapat meningkatkan kelancaran lalu lintas dan mengurangi kemacetan, terutama di sekitar pasar.
Selain itu, Bursah juga mengungkapkan rencana rehabilitasi pasar-pasar di Lahat, termasuk Pasar Lematang dan Pasar Buah.
“Penataan ini bertujuan agar para pedagang buah dapat dipusatkan di pasar buah untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi akibat pedagang yang berjualan di sepanjang jalan. Rencana penataan pasar ini diperkirakan akan dianggarkan pada tahun 2026,” ungkap dia.
Sebelumnya, sambung dia, Pemda Lahat telah melakukan uji coba penerapan jalur dua arah di tiga titik jalan yang dimulai pada 21 hingga 28 Februari 2025.
“Hasil uji coba ini menunjukkan adanya beberapa masalah teknis, terutama terkait dengan kebutuhan pelebaran ruas jalan untuk menampung parkir masyarakat,” tandas dia.
Sementara itu, Deswan Irsyad, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lahat mengatakan, terbatasnya lahan parkir menjadi faktor utama penyebab kemacetan.
“Oleh karena itu, evaluasi menunjukkan bahwa penataan ulang dan perluasan jalan sangat dibutuhkan,” ujar dia.
Mirza Azhari ST., MT Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lahat menjelaskan, trotoar yang direncanakan untuk tingkatkan kenyamanan pejalan kaki dan ramah bagi anak-anak serta penyandang disabilitas, ternyata justru menjadi hambatan bagi lalu lintas kendaraan.
Komentar