oleh

Personel BKSDA Bersiaga Antisipasi Konflik Harimau di Mukomuko

Mukomuko, jurnalsumatra.co –  Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu menyiagakan personelnya untuk melakukan pemantauan situasi dan kondisi wilayah guna mengantisipasi konflik harimau dengan manusia di Kabupaten Mukomuko.

Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko Damin saat dihubungi dari Mukomuko, Kamis (23/1/2025) mengatakan saat ini personel BKSDA masih berada di Desa Tunggal Jaya Kecamatan Teras Terunjam untuk penanganan dan antisipasi konflik harimau di daerah itu.

“Kami tetap siaga dan memantau situasi dan kondisi wilayah, sambil menunggu laporan ada jejak harimau kami cek ke lokasi,”katanya.

BKSDA Bengkulu sebelumnya memasang tiga perangkap setelah seorang warga Desa Tunggal Jaya Kecamatan Teras Terunjam bernama Ibnu Oktavianto (22) ditemukan meninggal dunia di kebun kelapa sawit milik Ari Cahyono pada Selasa (7/1/2025) malam sekitar pukul 23.30 WIB.

Kemudian satu sapi milik Deden Nurjamil warga Desa Mekar Jaya Kecamatan Teras Terunjam yang berbatasan dengan Desa Tunggal Jaya, ditemukan mati akibat dimangsa harimau. Ia mengatakan, untuk sementara ini belum ada jejak harimau yang baru dan belum ada laporan warga melihat keberadaan harimau.

“Kami bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) terkait pemasangan perangkap harimau selama 21 hari,”ujar Damin. Dia mengatakan, saat ini kegiatannya sudah memasuki hari ketujuh, tetapi belum ada pergerakan, dan tidak ada masyarakat yang jumpa jejak baru, tidak ada laporan ternak hilang.

Kendati demikian kata dia, imbauan untuk masyarakat tetap waspada ketika melakukan aktivitas di luar rumah. Dia mengatakan, ada permasalahan baru yang terjadi sejak muncul isu harimau berkeliaran membuat warga tidak berani pergi ke kebun dan kondisi ini dimanfaatkan oleh oknum untuk mencuri buah sawit warga.

Untuk itu, ia menyarankan sebaiknya warga tetap harus beraktivitas, hanya kewaspadaan tetap ditingkatkan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, karena belum ada kesimpulan terkait konflik harimau. Selain itu pihaknya menunggu instruksi dari atasan terkait penanganan konflik harimau di daerah ini.(net)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed