Banyuasin, Jurnal Sumatra – Diduga tanpa ada koordinasi dan musyawarah dengan masyarakat perumahan setempat, pembangunan jalan di Kelurahan Azhar Permai Kecamatan Talang Kelapa, yang baru dimulai beberapa hari terakhir membuat resah kan warga, Kamis (9/1/25).
Pasalnya pembangunan jalan cor beton sepanjang kurang lebih 500 meter tersebut, dibangun tanpa memiliki papan informasi, serta jalan alternatif bagi masyarakat setempat untuk melintas pulang ke rumahnya saat pengerjaan proyek berlangsung.
Hal itu seperti diungkapkan Saipul Firdaus kepada Jurnal Sumatra mengatakan, Pembangunan jalan itu sangat menggangu masyarakat, walaupun tujuannya baik untuk pembangunan jalan, namun harusnya juga memikirkan kebutuhan masyarakat saat proses pembangunan agar ada jalan alternatif.
Sementara dalam proses pembangunan jalan ini tidak ada satu jalan pun bagi warga perumahan-perumahan, untuk melintas agar bisa pulang ke rumahnya. Karena semua jalan ditutup full dampaknya ini sangat merugikan warga, kesalnya.
“Sudah plang atau papan informasi proyek tidak ada, jalan untuk warga melintas semua ditutup habis, dan yang lebih aneh lagi proyek ini dikerjakan sejak beberapa hari dari akhir bulan Desember kemarin hingga hari ini, untuk itu kami sebagai warga yang merasa dirugikan dan dipersulit melintas akibat jalan itu berharap pihak terkait dalam memberikan penjelasan atau sidak proyek apakah ini,” harapnya.
Sementara itu Junaidi Ketua RT setempat saat dikonfirmasi via Whatsap nya, menjelaskan bahwa proyek tersebut merupakan proyek aspirasi DPR Provinsi Sumsel melalui Dinas PUTR Provinsi yang dibangun di wilayah Kabupaten Banyuasin.
Karena memang dari awal proyek itu tidak memiliki papan informasi, memang banyak warga bertanya-tanya dan mengeluh karena jalan ditutup. Namun sebagai masyarakat yang melakukan pengawasan, dirinya sempat bertanya langsung ke pihak yang mengerjakan bahwa proyek itu milik aspirasi salah satu DPR Provinsi dengan anggaran lebih dari Rp1 miliar, terangnya.
“Sebelumnya memang sempat saya tegur pihak pemborongnya, terkait papan informasi itu bahkan sebelum melakukan pengerasan saya pernah mengatakan untuk memberikan kabar kepada saya sebagai RT agar bisa mengondisikan masyarakat yang akan melintas ke rumahnya, namun tiba-tiba mereka langsung saja melakukan pengecoran beton, hingga banyak warga mengeluh karena tidak bisa lewat,” ungkapnya.
Karena memang benar sebelumnya telah ada pemberitahuan kepada warga perumahan yang ada, namun hal itu untuk pengerasan jalan dan bukan pengecoran beton, sehingga pada waktu itu masyarakat masih bisa lewat, singkatnya.
Komentar