“Netralitas adalah fondasi dari pemilu yang damai dan berintegritas. Kami ingin pemilu ini berjalan tanpa hambatan dan penuh dengan kedamaian,” tegas Marta.
Selain pelantikan, KPU juga telah menyusun serangkaian pembekalan dan pelatihan bagi anggota KPPS yang baru ini. Katanya lagi, Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman mereka mengenai tugas-tugas teknis di TPS, seperti cara mengatur alur pemilih, penggunaan formulir-formulir penting, serta prosedur perhitungan suara yang efisien.
“Dengan adanya pelatihan ini, KPU berharap seluruh anggota KPPS dapat menjalankan tugasnya dengan efektif, akurat, dan tanpa kesalahan,” tandasnya.
Pelatihan ini juga mencakup simulasi proses pemungutan suara, lanjutnya, dimana anggota KPPS berlatih mulai dari proses penyambutan pemilih hingga perhitungan suara yang transparan dan sistematis.
“Simulasi ini diharapkan dapat membantu anggota KPPS mempersiapkan diri menghadapi berbagai situasi di lapangan, termasuk mengantisipasi kemungkinan masalah seperti pemilih yang tidak terdaftar, adanya kericuhan, atau kendala teknis lainnya,” tuturnya.
Marta menyampaikan bahwa suksesnya Pilkada Prabumulih dan Pilgub Sumsel 2024 tidak hanya bergantung pada kinerja KPU dan PPK, tetapi juga pada kesungguhan dan komitmen setiap anggota KPPS di lapangan.
Ia berharap anggota KPPS dapat menjalankan tugas mereka dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, serta memiliki komitmen untuk menyukseskan pilkada yang bersih dan berintegritas.
Menurutnya, kehadiran KPPS yang solid, profesional, dan netral di setiap TPS akan menciptakan suasana pemilihan yang aman, tertib, dan nyaman bagi masyarakat Prabumulih.
“Harapan kami, anggota KPPS yang telah diambil sumpahnya ini dapat menjaga kepercayaan publik dengan cara menjalankan tugas sebaik-baiknya. Pemilu adalah pesta demokrasi, dan kita semua punya tanggung jawab untuk menjadikannya sebagai momen yang membanggakan bagi seluruh warga,” ungkap Marta dengan penuh keyakinan.
Untuk memastikan jalannya Pilkada Serentak 2024 yang lancar, lanjutnya, KPU Prabumulih juga berencana mengawasi setiap TPS dengan ketat pada hari pemungutan suara. Pemantauan akan dilakukan oleh petugas pengawas pemilu dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang telah dibekali dengan kewenangan untuk menindak setiap pelanggaran, baik yang dilakukan oleh pemilih maupun oleh penyelenggara pemilu.
“Selain itu, TNI dan Polri juga akan dikerahkan untuk menjaga keamanan di TPS demi menghindari kericuhan yang mungkin timbul,” ungkapnya.
Kehadiran aparat keamanan ini, katanya lagi, diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat saat mereka datang ke TPS untuk memberikan hak suaranya.
Komentar