Arlan, yang didampingi oleh Franky, menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menciptakan Prabumulih Makmur dan Sejahtera (MAS), guna mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh warga Kota Nanas.
Selanjutnya, Fikri dan Syamdakir, Paslon nomor urut 2, menyampaikan visi dan misi mereka yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat serta pemerataan pembangunan. Paslon ini dengan slogan Prabumulih berkualitas, mandiri, dan sejahtera.
Fikri menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal dan rencana untuk menarik investasi ke Prabumulih sebagai salah satu prioritas utama mereka. Mereka juga mengusulkan program pendidikan gratis serta pemberian beasiswa, yang diyakini dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di kota tersebut.
“Kami ingin membawa perubahan yang nyata bagi masyarakat, menciptakan kota yang maju dan berdaya saing tinggi,” tandas Fikri.
Paslon nomor urut 3, Ngesti dan Amin, (Ber-GEMA), menyoroti program-program yang bertujuan untuk melanjutkan serta meningkatkan 11 program yang sebelumnya telah diimplementasikan. Mereka menyampaikan komitmen untuk menciptakan Prabumulih prima, berkualitas, dan berkelanjutan, dengan program pemberdayaan masyarakat serta perlindungan bagi perempuan dan anak di kota ini.
Menurut mereka, program-program yang ada saat ini sudah cukup baik, dan mereka berencana untuk melanjutkannya dengan penambahan program baru yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Seiring dengan antusiasme masyarakat yang tinggi untuk menyaksikan debat ini, keamanan di sekitar lokasi acara pun diperketat. Aparat keamanan dari Polres Prabumulih, dibantu TNI dan pihak terkait lainnya, dikerahkan untuk menjaga ketertiban di area debat.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa acara dapat berlangsung tanpa gangguan, baik di dalam ruangan debat maupun di sekitar area hotel.
Menurut pantauan tim media, aparat keamanan bekerja keras untuk menjaga situasi tetap aman dan tertib, mengingat debat ini adalah salah satu acara penting menjelang pencoblosan.
Komentar