OKU, JURNAL SUMATRA – Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Baturaja, telah menjadi tempat mengenyam pendidikan bagi 88 orang siswa berkebutuhan khusus, sejak didirikannya sekolah tersebut pada tahun 2006 silam.
Kini sekolah dipimpin Supriyantoko S.Pdi, terus berjuang untuk memberikan pendidikan yang layak bagi para anak didiknya, meskipun menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah kesulitan mendapatkan air bersih.
SLB Negeri Baturaja memiliki tiga jenjang pendidikan, dengan 45 siswa di tingkat SD, 21 siswa di tingkat SMP, dan 22 siswa di tingkat SMA. Mereka semua mendapatkan perhatian khusus dari 25 tenaga pengajar, yang terdiri dari 6 PNS, 14 guru honorer, dan 4 guru P3K.
Selain itu, sekolah tersebut juga dibantu oleh satu orang tenaga pendidik non guru dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Namun, masalah serius terkait ketersediaan air bersih menjadi tantangan utama bagi sekolah ini.
SLB Negeri Baturaja hanya mengandalkan sumur gali yang sangat bergantung pada musim hujan. Tetapi saat musim kemarau tiba, ketersediaan air di sumur itu menurun drastis, bahkan tak mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Supriyantoko S.Pdi mengungkapkan, dirinya sebagai kepala sekolah merasa khawatir akan kondisi tersebut.
“PDAM memang ada, tetapi airnya tidak mengalir. Kami hanya membayar beban tanpa mendapatkan air yang dibutuhkan,” ujarnya dengan nada prihatin, Senin (12/8/2024).
Meskipun menghadapi kesulitan tersebut, menurut dia, pihaknya tetap semangat untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi para siswa berkebutuhan khusus.
“Saya selaku kepala sekolah, juga para guru berupaya menjaga kondisi sekolah tetap layak melaksanakan proses belajar – mengajar. Sambil berharap ada bantuan dari pemerintah Provinsi berupa sumur bor yang dapat mengatasi masalah air bersih,” ungkap dia.
“Harapan kami adalah bantuan sumur bor ini bisa segera direalisasikan. Ini akan sangat membantu kami dalam menyediakan air bersih yang layak untuk siswa-siswi kami,” tambah Supriyantoko dengan penuh harap.
Ditengah segala keterbatasan, tegas dia, SLB Negeri Baturaja terus menjadi tempat yang inklusif dan terbuka bagi semua anak yang membutuhkan pendidikan khusus, serta menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi mereka. (Win)
Komentar