BANYUASIN, jurnalsumatra.com – Telan anggaran Dana Desa (DD) hingga ratusan juta rupiah, pengadaan tandon air untuk masyarakat dan rehabilitasi gedung Paud tahun 2023, Desa Sukaraja Kecamatan Suak Tapeh saat ini mulai dipertanyakan masyarakat.
Pasalnya, pengadaan tandon air yang menghabiskan anggaran DD mencapai Rp. 196 juta itu, dari informasi masyarakat jumlah dan harganya terdapat kelebihan dari besaran anggaran yang dihabiskan.
Sementara, untuk rehabilitasi gedung Paud menghabiskan anggaran sebesar Rp. 118 juta dengan ukuran gedung yang tidak terlalu besar, hanya dilakukan rehab atap menggunakan rangka baja dan plafon saja.
Salah satu masyarakat Desa Sukaraja yang tidak ingin disebutkan namanya, saat dibincangi mengaku, pengadaan tandon air untuk masyarakat itu, dari anggaran sebesar Rp.196 juta dibelikan tandon air merk king ukuran 600 liter dengan total keseluruhan sebanyak 112 buah.
“Untuk harga sekitar Rp. 1 juta per tandon airnya, namun secara logika kalau mengambil banyak pasti lebih murah. Sudah pasti banyak kelebihan anggaran untuk pengadaan tandon air tersebut,” ucapnya, Minggu (16/6/2024).
Sedangkan, katanya lagi, rehab gedung Paud yang menghabiskan anggaran sebesar Rp. 118 juta, itu hanya dilakukan rehab bagian atap menggunakan seng seperti multi roof, rangka baja dan plafon saja.
“Padahal dapat dilihat sendiri ukuran Gedung Paud itu sebesar apa, jadi diduga kuat dalam dua item kegiatan itu terjadi Mark Up harga, bahkan nota pembelian barang saja kabarnya banyak dibuat sendiri, karena infonya juga banyak cap dikantor desa itu,” ungkapnya.
Kepala Desa Sukaraja Solimin saat dikonfirmasi melalui seluler, terkait hal itu mengungkapkan, sebenarnya untuk konfirmasi ini harusnya kita ketemu langsung.
“Bisa dirumah atau diluar jadi,” ucap dia, seraya mengaku, sebelumnya ia selaku Kepala Desa juga sudah pernah diperiksa pihak inspektorat, terkait masalah tandon air itu.
“Kalau untuk tandon air itu, sudah aku belikan yang harga paling tinggi, merk king. Dan selain dari harga barang dalam pengadaan itu, juga ada PPN dan PPh nya, juga kalau harus di nol kan dalam kegiatan itu, maaf kalau kawan-kawan seperti kalian datang, itu dari mana, artinya ada juga keuntungan,” ucapnya.
Kalau untuk jumlahnya, jelas dia, jika menurut narasumber kalian berjumlah 112, itu kalimat ngawur karena aku tidak menyebutkan jumlah.
“Sementara untuk rehab gedung Paud, itu dilakukan rehab atap dan plafon, dengan menggunakan rangka besi holo dan taso,” ungkapnya.
Untuk ukuran gedung Paud tersebut, lanjutnya, ukurannya sangat besar, dan kalau tidak salah gedung Paud itu terbesar di Banyuasin sekitar ukuran 10 x 14 meter.
Komentar