OGAN ILIR, jurnalsumatra.com – Mahasiswa Program Studi S3 Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang (UNNES), bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, menyelenggarakan pameran bertajuk “Aposteriori, Seni Nusantara” di Gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang.
Pameran ini berlangsung dari 23 hingga 25 Mei 2024 lalu, yang berhasil menarik ribuan pengunjung dari berbagai kalangan saat itu.
Aposteriori, dimaksud belajar dari pengalaman dan menjadi tema utama pameran ini. Mencerminkan ekspresi, keterpanggilan, kajian apresiasi-kritis, dan keterbukaan mahasiswa doktoral terhadap seni Nusantara yang beragam dan dinamis.
Acara ini mencakup pameran data seni, seminar, dan pertunjukan seni yang menampilkan karya-karya seniman lokal Semarang serta beberapa seniman ternama dari seluruh Indonesia.
Pameran ini menampilkan 28 objek seni Nusantara yang merupakan hasil riset mahasiswa, termasuk patung, lukisan, instalasi, seni digital, inovasi pembelajaran, dan tradisi budaya.
Seorang mahasiswa asal Kabupaten Ogan Ilir Sumsel, Fitrah Cyntha Dirna menyajikan data penelitian yang mengusung tema budaya lokal yaitu Bejoli Arakan Pernikahan Masyarakat Desa Kuang Dalam.
“Pameran data yang disajikan merupakan hasil mini riset yang telah kami lakukan,” ucap Cyntha sapaan akrabnya saat diwawancara.
Lebih lanjut ia menjelaskan berbekal bimbingan dan arahan ketiga promotor serta dosen pengampu mata kuliah penyajian data yaitu Dr. Agus Cahyono, M.Hum, Prof. Dr. Hartono, M.Pd, Dr. Eko Sugiarto, M.Pd, dan Dr. Rahina Nugrahani, S. Sn. M. Ds., mahasiswa sekaligus guru seni di SMAN 2 Indralaya Utara ini sukses kenalkan budaya Ogan Ilir di pameran Aposteriori Semarang.
Menariknya banyak sekali wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke stand pameran tersebut . Data-data penelitian diperkuat berupa booklet, foto, poster, gambar, video serta perpaduan warna busana, miniatur Bejoli 3 dimensi dan sovenir khas Ogan Ilir yang di sajikan termasuk kain songket menjadi daya tarik pengunjung dalam stand pameran tersebut. Pameran ini sangat kental akan pesona budaya nusantara.
Diakhir Cyntha menjelaskan sebagai generasi penerus sangat bangga bisa mengenalkan tradisi Bejoli melalui ajang pameran.
“Harapan nya semoga tradisi arakan pernikahan ini bisa terus dilestarikan, dipertahankan dan dikukuhkan sebagai identitas budaya Ogan Ilir,” pungkasnya. (Tim/van)
Komentar