oleh

Kajari Lahat Soroti Bimtek Kades ke Batam

Saat disinggung perihal adanya foto peserta yang ber swafoto di Negara berjuluk Negeri Singa itu, ia menyebutkan, acara itu bukan masuk dalam kegiatan pokok bimtek, namun pada saat itu ada beberapa Kades yang tak mau ikut dan tetap berada di penginapan hotel untuk beristirahat.

“Ke Singapura bukan kegiatan pokok, Ada semacam bonus dari EO, oh ya untuk kegiatan kami itu satu peserta di budget Rp 15 juta, bukan dari dana desa melainkan dari anggaran dana desa,” jelasnya.

Bimtek seperti ini bukan pertama kali dilaksanakan sudah beberapa kali bimtek Kades menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat bahkan di platform media sosial. Beberapa tahun yang lalu, melalui pihak penyelenggara, Kades bimtek penyuluhan hukum sebagai pemateri atau penyuluhan hukum bekerjasama dengan kantor Kejari yang berada di Provinsi Lampung.

Masyarakat pun, dibikin bingung kenapa bimtek harus menuju kota-kota yang hampir kesemua lokasi merupakan wilayah-wilayah objek wisata dan cukup terkenal dengan rutinitas hiburan dunia malam. Kota Batam sendiri merupakan Kota terbesar di Kepulauan Riau dan terkenal dengan tempat atau lokasi hiburan malamnya, tak sulit untuk menemukan dan menjangkau lokasi hiburan malam di Kota Batam.

Sebagai catatan dan informasi di lapangan didapat diduga puluhan Kades yang ke Batam melaju ke Singapura ini, mengeluarkan kocek sebesar Rp 50 Juta Per Kades. Yang menjadi pertanyaan kenapa bimtek harus ke Batam, apalagi laju ke Singapura, serta apa hasil selama ini yang telah ditetapkan oleh Kades ke-masyarakat dan tidak mungkin Per Kades hanya diminta mengeluarkan dana sebesar Rp 15 Juta. (D1N)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed