BANYUASIN, jurnalsumatra.com – Baru diketahui sekarang, ternyata bantuan sosial (Bansos) berupa beras dari Kementerian Sosial (Kemensos) warga Desa Pelajau Ilir Kecamatan Banyuasin III, selama ini diduga sengaja ditukar dengan warga lainya, akhirnya membuat gaduh masyarakat Desa Pelajau Ilir, Jumat (17/5/2024).
Pasalnya, penukaran penerima Bansos yang seharusnya diterima warga berdasarkan namanya, selama ini seperti sengaja ditukarkan Pemdes Pelajau Ilir, dengan tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada warga yang berhak menerima berdasarkan data dirinya.
Hal itu seperti disampaikan salah satu warga Pelajau Ilir yang tidak ingin disebutkan namanya kepada JURNALSUMATRA mengatakan, Bansos berupa beras yang diambil melalui Kantor Pos miliknya itu, baru diketahui setelah ada warga lainya yang melakukan pengambilan bantuan itu dikantor pos.
“Saat itu mungkin karena tuhan ingin menunjukan kebohongan mereka, pada saat warga antri mengambil bantuan itu dikantor pos, kertas yang berisikan 6 bulan barkot berlogo Bulog itu, tiba-tiba melayang dan sempat dibaca oleh warga kami yang sedang mengantri,” terangnya.
“Alhasil dari informasi itu diketahui ada sekitar 3 warga yang selama ini seharusnya menerima bantuan itu, ternyata telah ditukarkan dengan warga lainnya tanpa memberitahu kami sebagai penerima yang sah,” ungkapnya.
Lanjutnya, Padahal selama ini sudah sering banyak warga menanyakan, kenapa sebelumnya pernah menerima bantuan seperti PKH dan Bansos beras tiba-tiba tidak mendapatkan lagi, kepada Pemdes terkait. Dan parahnya lagi mereka hanya menjawab nanti pada waktunya akan dapat.
“Jujur sebagai masyarakat kami sangat kecewa atas tindakan pemdes ini, karena seharusnya memberikan contoh yang baik, malah seolah ingin membodohi masyarakat, hal ini saja baru diketahui bagaimana bantuan lainya itu seperti PHK atau BPNT,” keluhnya.
Kepala Desa Pelajau Ilir Nur Muhammad saat dikonfirmasi terkait hal itu, membenarkan adanya kejadian tersebut, namun untuk hal tersebut diluar sepengetahuannya, untuk lebih pastinya ada perangkat desa lain yang mengurusi hal ini.
Sementara itu saat ditanya unsur kesengajaan yang pihaknya lakukan, karena sebelumnya surat pemberitahuan itu dikirim kantor pos melalui pemdes, Nur Muhammad menjelaskan, karena hal ini perangkat saya yang mengurusi ndo, jadi kami telah mencarikan solusi kepada warga yang nama-nama ditukar itu.
“Tadi perangkat kita sudah menemui warga-warga tersebut, dan sudah ada solusinya dan untuk bantuan itu sudah dikembalikan kepada yang bersangkutan,” jelasnya singkat. (SON)
Komentar