oleh

Bupati OI Hadiri Musrenbang RKPD Provinsi Sumsel 2025

OGAN ILIR, jurnalsumatra.com – Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, menghadiri acara musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Sumsel untuk tahun 2025, di Hotel Novotel Palembang, Selasa (30/4/2024).

Dibuka oleh PJ Gubernur Sumsel H Agus Fatoni diwakili Sekda Provinsi Sumsel Ir Supriono yang dihadiri oleh Bupati dan Wali Kota se-Provinsi Sumsel, acara dimulai pemukulan gendang secara serentak dan dilanjutkan mendengarkan sambutan Kepala BPSDM Kemendagri Dr. Sugeng Hariyono secara virtual.

Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar mengatakan, musrenbang RKPD Provinsi Sumsel tahun 2025 dapat kuatkan sinergi dalam pembangunan daerah dan mensukseskan program-program seperti menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem yang ada di daerah, khususnya di Kabupaten Ogan Ilir.

“Saya yang juga menjabat sebagai Ketua KTNA Provinsi Sumsel melakukan penandatanganan berita acara RKPD secara bersama,’’ kata Bupati Panca.

Sementara dalam sambutannya, PJ Gubernur Sumsel, H Agus Fatoni yang disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, S.A Supriono mengatakan pada tahun lalu tingkat pertumbuhan ekonomi Sumsel mencapai 5,08%, sedikit mengalami penurunan sebesar 0,15% dibandingkan tahun sebelumnya dan kemiskinan ekstrem turun menjadi 11,78%.

“Sedangkan Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) mengalami kenaikan mencapai 73,18%. Pengangguran terbuka mengalami penurunan hingga 4,11% yang sebelumnya 4,63%,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, penguatan daya saing daerah menuju Sumsel unggul tahun 2025 memiliki 4 program prioritas yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan infrastruktur dan ekonomi kerakyatan, meningkatkan kualitas hidup dan pengelolaan bencana serta meningkatkan reformasi birokrasi dan ketertiban umum.

Dan menurutnya, untuk merealisasikan itu, beberapa target yang harus dicapai oleh Pemprov Sumsel pada 2025 adalah pertumbuhan ekonomi menjadi 6%, kemiskinan diharapkan turun menjadi 9,37%-10,37%, tingkat pengangguran terbuka diharapkan turun menjadi 3,83%-3,95%, Indeks Modal Manusia (IMM) diharapkan berada di angka 0,53%, dan gini rasio diharapkan turun menjadi 0,316%-0,320%.

Supriono menjelaskan penurunan angka kemiskinan di Sumsel hanya dapat dilakukan oleh bupati serta wali kota sehingga jika mengalami kenaikan kemiskinan satu di antara yang lain, maka secara keseluruhan indeks kemiskinan Sumsel juga akan naik. (van)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed