oleh

Masyarakat Resah, Muncul Aksi Percobaan Hipnotis di Kayuagung OKI

OKI, Jurnalsumatra.com – Terjadinya aksi percobaan hipnotis di sebuah toko elektronik dan sejumlah toko kelontong yang berada di Jalan Merdeka Kecamatan Kayuagung Ogan Komering Ilir (OKI), kini mulai meresahkan masyarakat setempat.

Hal tersebut diungkapkan Ema Latusia (41), pemilik toko kelontong Harapan Ibu. Ia mengatakan, dirinya nyaris menjadi korban hipnotis, yang diduga pelakunya merupakan Warga Negara Asing (WNA).

“Dia sempat mengajak saya ngobrol pakai bahasa Inggris. Mukanya juga otentik timur tengah seperti kearaban,” ujarnya saat diwawancarai Senin (18/3/2024) kemarin.

Sebelum melancarkan aksinya, Ema menjelaskan, diduga pelaku hipnotis awalnya berpura-pura membeli, lalu saat hendak membayar diduga pelaku menyodorkan uang pecahan rupiah lembaran Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu.

“Pelaku menjejerkan uang pecahan Rp 10 dan 20 ribu di tangannya. Lalu, dia menginginkan uang tersebut ditukar dengan uang pecahan Rp 100 ribu,” ungkapnya.

Saat merasa ada kejanggalan aksi itu, keponakan Ema dengan spontan memanggil dirinya dan aksi tersebut berhasil digagalkan.

Setelah dua pekan dari kejadian tersebut, lanjutnya, ia pun mengira aksi hipnotis hanya terjadi pada dirinya. Namun, diduga pelaku pun melakukan hal yang sama kepada pemilik toko elektronik Jaya Agung yang berada persis didekat usaha miliknya.

“Ahad (18/3/2024) malam, kejadian lagi. Modus sama, pura-pura beli saat keadaan toko sedang sepi pembeli,” tambahnya.

Ia pun menyebutkan, sebelum pelaku beraksi di toko Jaya Agung, ia dan suaminya masih mengenali wajah dari pelaku. Namun, saat melakukan aksi itu pelaku tidak sendirian, melainkan bersama temannya yang diduga juga komplotan dari aksi hipnotis tersebut.

“Sekitar 30 menit dia di toko, sambil celingak-celinguk melihat kondisi sekitar. Tidak lama keponakan saya datang dan ngomong, tante orang itu penipu, dan ditunjukkan fotonya sama persis dengan orang tersebut. Memang fotonya sudah tersebar sejak setahun yang lalu,” ungkap dia.

Ia juga menambahkan, aksi tersebut pun bukan kali pertama terjadi disekitar toko miliknya. Selain di toko kelontongnya dan toko elektronik Jaya Ateng, pun terjadi di salah satu toko lagi yang kehilangan uang Rp 200.000. Jadi kalau diperhatikan, modus komplotan ini dengan cara menghipnotis para korbannya dan membawa kabur uang yang ada di toko mereka.

“Kejadian serupa juga pernah terjadi di Lampung dan di Indralaya (Ogan Ilir) dan lainnya. Saat dilihat dari bukti rekaman maupun foto, persis orang yang sama,” sambungnya.

Berkat adanya bukti rekaman kamera CCTV, Ema pun berinisiatif membagikan video itu melalui media sosialnya. Dengan maksud agar lebih banyak yang tahu dan waspada bila ada kejadian serupa.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed