MUBA, Jurnalsumatra.com – Tagih janji perbaikan jalan, warga Plakat Tinggi menyetop mobil PT. Gutrie Peconina Indonesia (GPI), beroperasi mengangkut buah kelapa sawit yang melintasi jalan penghubung Kecamatan Plakat Tinggi, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Selasa (5/3/2024) pagi.
Aksi tagih janji tersebut dilakukan, menyusul adanya insiden kecelakaan yang belum lama ini terjadi di desa Sido Mukti (Sp-1) Kecamatan Plakat Tinggi yang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia.
“Sebelumnya kami sempat menghadap pihak perusahaan dan minta diperbaiki atas kerusakan jalan. Nah, dalam pertemuan tersebut pihak perusahaan janji akan secepatnya memperbaiki kerusakan jalan, namun hingga kini belum juga dilakukan,” ujar Efendi (50), salah satu warga Desa Cinta Karya Kecamatan Plakat Tinggi saat dibincangi Jurnalsumatra.com, tadi pagi.
“Sehingga kami melakukan aksi dengan cara menyetop mobil pengangkut buah kelapa sawit yang melintas, agar petinggi perusahaan itu, tau dan melaksanakan janjinya, dan apabila permintaan kami tidak ditanggapi, kami akan kembali melakukan aksi,” tegas Efendi lagi.
Efendi juga mengatakan, aksi tagih janji itu nekat mereka lakukan, menyusul adanya insiden kecelakaan yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
“Mobil pengangkut buah sawit milik PT GPI itu ada yang mengalami kecelakaan saat menaiki tanjakan di desa Sido Mukti dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia,” ungkap Efendi.
Maka dengan berlalu lalangnya mobil pengangkut buah kelapa sawit dijalan yang rusak dan berlubang, masih kata Efendi, kami khawatir hal – hal yang tidak di inginkan itu kembali terjadi, ditambah lagi mobil pengangkut buah kelapa sawit itu tidak dilengkapi Septi atau jaring pengaman.
Sementara saat menggelar pertemuan dengan warga di rumah Kepala Desa Air Putih Uluh (C1), Askep PT. GPI Eko Susianto menjelaskan bahwa pihak GPI saat ini tengah menindaklanjuti permintaan masyarakat tentang perbaikan jalan.
“Intinya saya setuju dengan permintaan masyarakat, karena inikan jalan umum, dan mudah-mudahan dalam minggu ini permintaan masyarakat terealisasi,” ujarnya.
Terkait masalah Septi atau jaring pengaman pada bak kendaraan, Eko mengatakan bahwa ia juga akan menyampaikan perihal tersebut.
“Terkait hal itu saya setuju, itu berbahaya, karena bila ada lubang ada orang yang melintas disamping truk itu bisa menimpa, usulan itu akan kita sampaikan,” ucapnya.
Terpisah, Camat Plakat Tinggi Muardi berharap agar pihak perusahaan turut memelihara jalan yang mereka lewati saat ini.
“Mereka kan punya jalan sendiri, tetapi mungkin masih tergenang banjir. Jadi mereka harus merasakan, bagaimana memelihara. Jadi wajarlah kalau masyarakat menuntut, istilah menagih janji yang belum di tepati,” Tegas Muardi. (Rafik Elyas)
Komentar