oleh

Pembangunan Jalan Manggus Dinilai Mubazir, PJ Bupati Banyuasin Diharap Dengarkan Aspirasi Masyarakat

BANYUASIN, Jurnalsumatra.com – Pembangunan jalan produksi pertanian di Dusun Manggus Keluarahan Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III, Menuai penolakan masyarakat, Karena tidak sesuai harapan dan dinilai mubazir lantaran tak memberikan manfaat, Rabu (3/1/24).

Pasalnya pembangunan jalan yang diusulkan untuk pengerasan sesuai proposal masyarakat, diduga dibangun asal-asalan dan sebaliknya hanya dilakukan pembukaan jalan yang saat ini tidak bisa dilalui, karena licin dan tergenang air, serta tidak mengubah keadaan dari kondisi sebelumnya.

Hal itu seperti disampaikan BR salah satu masyarakat setempat yang ungkapkan bahwa kondisi jalan itu saat ini lebih sulit lagi dilalui dari sebelumnya, karena setelah hujan, tergenang air dan licin. Padahal sebelumnya masyarakat minta dilakukan pengerasan tetapi hanya dibuka, sementara jalan itu sudah ada sebelumnya.

Artinya, Menurut dia, kondisi ini tidak membantu masyarakat, justru tambah menyulitkan saat melintasinya dan dapat disimpulkan proyek itu hanya hamburkan uang negara saja. Kepada Pemerintah Kabupaten atau PJ Bupati kiranya, dapat merespon aspirasi kami dari masyarakat dusun manggus.

“Karena jalan itu dari awal kami minta dilakukan pengerasan, namun yang terjadi seperti itu, bahkan untuk meminta dibuatkan saluran drainase saja. Berdasarkan penjelasan RT pihak PUPR selaku pengawas menjawab tidak sanggup, justru ini sangat aneh dimana seharusnya pembangunan itu sesuai aspirasi masyarakat, justru sebaliknya sesuai keinginan pihak PUPR atau pemborong yang juga tidak tahu siapa orangnya,”ucap dia

Sementara itu Ketua RT setempat Mutahar saat dikonfirmasi, membenarkan terkait pembangunan jalan yang ada didusunnya itu, banyak mendapat kelurahan warganya. Karena saat ini kondisi jalan itu sulit dilalui karena licin dan tergenang air.

“Jangankan untuk mengangkut hasil kebun seperti getah karet dan sebagainya, mau lewat saja susah karena licin. Makanya dari awal masyarakat mengusulkan melalui proposal, agar jalan itu dilakukan pengerasan bukan pembukaan jalan seperti itu, karena jalan itu sudah ada dan masih kondisi tanah,”jelas dia

“Kalau seperti ini artinya tidak mengubah keadaan dan terkesan mubazir, karena tidak memberikan asas manfaat bagi masyarakat. Padahal dari awal dengan anggaran segitu kami sudah meminta untuk dilakukan pengerasanya, walaupun tidak panjang berapapun asal dilakukan pemimuban batu, bukan pembukaan jalan karena jalan itu sudah terbuka dan selalu dilalui masyarakat,”tambah dia

Namun sebatas menyampaikan aspirasi warga kepada pihak pemborong atau Pihak PUPR Banyuasin, jelas dia lagi, sudah pihaknya lakukan, namun sebaliknya kita yang bertanya seperti disalahkan dan dicap jelek.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed