Banyuasin, Jurnalsumatra.com- Tak kunjung selesai dibangun selama 15 tahun, dengan telah beberapa kali ganti masa kepemimpinan Bupati, pembangunan jembatan penyeberangan di Kecamatan Rantau Bayur, bikin masyarakat kecewa terhadap Pemerintah.
Dinilai seperti ada unsur kesengajaan untuk tidak diselesaikan, pembangunan jembatan Rantau Bayur yang sempat tersebar isu kelebihan bentang rangka jembatan itu, semakin dinilai aneh karena perencanaannya seperti asal-asalan.
Sebelumnya M salah satu Tokoh Masyarakat Desa Tebing Abang pernah mengatakan, Pembangunan jembatan Rantau Bayur ini selalu mengunakan bantuan gubernur Sumsel pantas tidak kunjung selesai.
Padahal pak gubernur sudah berjanji jembatan Rantau Bayur itu akan diselesaikan, namun kenapa sampai saat ini masih mangkrak. Kemana peran pemerintah Kabupaten Banyuasin jangan lupakan Kecamatan Rantau Bayur dalam pembangunan, tanya M, Kamis (21/12).
Menurutnya, kalau jembatan itu selesai pastinya masyarakat sangat senang, terutama bagi petani yang ingin mengangkut hasil pertaniannya.
Baca juga : Adu Kemampuan Ratusan Pendekar Bertemu di Banyuasin
Kalau bisa nanti dulu berfikir untuk terhubung dengan Kabupaten Pali, setidaknya jembatan itu mempermudah masyarakat di Kecamatan Rantau Bayur.
“Kalau seperti ini mau jadi apa jembatan itu apakah akan dibangun ketika mendekati masa pencalonan lagi, kalau tidak menjadi prioritas pembangunan lebih baik Kecamatan Rantau Bayur pindah saja ke Kabupaten Pali kalau Kabupaten Banyuasin tidak memprioritaskan pembangunannya di Kecamatan Rantau Bayur,” ucapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Agus, Kapan jembatan itu bisa selesai kalau tidak menjadi prioritas, terbukti masyarakat ketika ingin menyebrang masing mengunakan motor jukung, dan dimana peran pemerintah Kabupaten Banyuasin dan propinsi.
“Rasanya pemerintah ini tidak buta karena sudah banyak jembatan di Sumatra Selatan ini, dibangun jauh sesudah sejak dimulai dibangunnya jembatan Rantau Bayur tahun 2008 silam itu, lebih dulu selesai namun kenapa jembatan yang berada di daerah kami tak kunjung selesai,” tegasnya.
Dulu kami sangat berharap jembatan ini ada penyelesaian, agar memudahkan akses masyarakat untuk melintas.
Namun saat ini kami sudah kecewa terhadap Pemerintah khusunya Pemerintah Kabupaten Banyuasin, karena dia menilai banyak pembangunan yang tidak penting dan tidak bermanfaat bagi masyarakat, contoh seperti Patung Bung Karno itu, kecewanya. (SON)
Komentar