Banyuasin, Jurnalsumatra.com – Menjadi salah satu Kabupaten terbesar dalam produsen kelapa sawit di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Banyuasin mengambil langkah signifikan dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB), Sekda (21/11/2023). Bertempat di Ruang Rapat Rampai Talang Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin, penyusunan dokumen RAD-KSB dengan melibatkan berbagai unsur tersebut, merupakan bukti komitmen Pemkab Banyuasin dalam peroduksi pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan.
PJ Bupati Banyuasin Hani Syopiar Rustam usai kegiatan tersebut mengungkapkan, Dalam penyusunan Dokumen RAD-KSB, pihaknya melibatkan langsung tim penyusun dari berbagai unsur, termasuk OPD Banyuasin, akademisi, perwakilan perusahaan, NGO, Asosiasi kelapa sawit (APKASINDO/GAPKI), dan pakar atau praktisi kelapa sawit.
Adapun tujuan dan pembahasan rancangan dokumen secara terbuka itu, adalah untuk mendapatkan masukan konstruktif dari berbagai pihak. Dan inilah bentuk komitmen Pemkab Banyuasin, dalam berbagai sektor dalam mencapai tujuan berkelanjutan, khusunya di bidang pengelolaan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan, sambungnya.
“Kegiatan konsultasi publik merupakan tahapan akhir dari bagian integral, dalam penyempurnaan dokumen RAD-KSB. Dimana pembentukan RAD-KSB di Kabupaten Banyuasin ini bukan hanya inisiatif lokal, melainkan merupakan mandat dari pemerintah pusat,” ucap Hani. Lanjut Hani, adapun salah satu tujuan lainya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para petani kelapa sawit dan mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Banyuasin.
Dan dalam proses penyusunan dokumen ini juga mendapat dukungan dari lembaga riset independen, World Resources Institute Indonesia (WRI Indonesia) dan Hutan Kita Institute (HaKI), tutupnya.(SON)
Komentar