Lahat, jurnalsumatra.com – Akibat lampu Kerap mati membuat alat elektronik warga mengalami rusak. Keluhan ini banyak disampaikan oleh masyarakat dusun IV dan V desa Indikat Ilir kecamatan Gumay Talang Kabupaten Lahat. “Benar, akibat seringnya mati lampu akhir akhir ini membuat TV saya rusak. Dan sebelumnya, ada dua lampu yang tiba-tiba putus,” kata zafitri (43) warga Indikat Ilir.
Dijelaskannya, warga bukan hanya mempersoalkan lampu kerap mati saja, tagihan tiap bulan membengkak. Pemadaman yang tak menentu ini, kerap membikin warga kesal. “Kesal sekali, karena seolah olah terkesan lampu sengaja dihidup-matikan. Sehingga, saat ingin membayar membengkak,” ujarnya, pada Rabu (26/7/2023).
Warga lainnya Siska (38) yang mengaku, sejak Perusahaan Listrik Negara (PLN) ini diserahkan ke pihak ketiga, banyak dan kerap sekali pemadaman yang dilakukan tanpa ada pemberitahuan. Bahkan, dijelaskan Siska, pemadaman lampu sehari 4 sampai 5 hari, tanpa ada pemberitahuan. Akibat dari hidup mati hidup mati lampu menyebabkan sejumlah alat eletronik rusak, dan tagihan listrik merangka naik.
“Giliran warga yang terlambat bayar setiap, kena dendo. Bagaimana alat elektronik warga yang rusak, siapa tanggungjawab. Ingat kami manusia biasa ada batas kesabaran, jangan seenaknya saja hidup matikan lampu dengan dalih ada gangguan, lagi tebas bayang, ada perbaikan pohon roboh banyak alasan,” ujarnya dengan nada kesal. Sementara, Manager PLN Rayon II Lembayung Lahat Rudy dikonfirmasi, tetap beralasan ada perbaikan. “Lagi ada perbaikan, jadi sabar,” ulasnya. (Din)
Komentar