oleh

Aliansi OKP Bersatu Berikan Raport Merah Kepela Daerah

Senada, Syaikh Ketua Sapma Lahat menyuarakan, jika abainya Pemerintah Kabupaten Lahat terhadap persoalan petani, khususnya yang berkenaan dengan penyaluran pupuk yang tidak tepat sasaran serta harga yang mahal. “Begitu juga dengan banyaknya pembangunan yang hanya menghambur-hamburkan APBD tanpa mempertimbangkan atas kemanfaatan bagi masyarakat”, terangnya.

Tak hanya itu, Syaikh dengan jelas menambahkan bahwa gerakan mereka tidak ditunggangi oleh pihak manapun, kecuali gerakan hati rakyat. “Kami para pemuda yang hadir dan bersuara hari ni, adalah murni atas kehendak kami sendiri serta tidak ada perintah dari pihak manapun. Sekali lagi kami tegaskan, bahwa kami menyampaikan aspirasi ini tidak ada muatan kepentingan suapa pun selain panggilan hatu. Di sini hadir para Ketua OKP yang ikut aksi, boleh tanya pada mereka”, tegasnya.

Lain lagi dengan Emil Asyari  selaku Ketua Pemuda Muhamaddiyah Lahat, dirinya lebih menyoroti dan menilai bobroknya sistem tata kelola pemerintah. “Sehingga berdampak pada banyaknya sengketa administrasi pejabat Kabupaten Lahat yang terjadi di PTUM tahun 2022. Dengan begitu, kami sebagai pemuda Lahat menilai Bupati Lahat saat ini gagal dalam membangun Lahat”, pungkas Emil, yang kemudian dilanjutkan lagi dengan nada protes terhadap Pemkab Lahat oleh orator dari OKP lainnya.

Usai berorasi, massa kemudian beristirahat dengan tertib dan meminta Bupati Lahat, Cik Ujang untuk menemui dan menanggapi tuntutan mereka. Kelang sekitar 15 menit, tampak Bupati Lahat, Cik Ujang brrsama Wakilnya, Haryanto menemui mereka dan berinteraksi dengan massa. Setelah berdialog, Bupati Lahat dan rombongan meninggalkan lokasi demo. Para demonstran, pun segera undur diri dengan tertib. (Din)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed