Pemkab Muba juga menganggarkan anggaran 15 milyar rupiah lebih untuk membantu menekan dampak inflasi pasca penetapan kenaikan harga BBM bersubsidi. Pengalokasian anggaran ini nantinya untuk diberikan dalam bentuk bantuan sosial kesejahteraan keluarga dan masyarakat berpenghasilan rendah, penciptaan lapangan kerja melalui kegiatan padat karya di 15 kelurahan dalam Kabupaten Muba, serta memberikan subsidi untuk sektor transportasi publik yakni tukang ojek, angkot dan speedboat.
Selain itu, dalam upaya pengentasan kemiskinan dan mendorong program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang digagas oleh Gubernur Sumatera Selatan, Pemkab Muba juga menggencarkan program Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam upaya memberdayakan kelompok wanita untuk lebih produktif dan budi daya lele dalam drum di 15 kecamatan. Kegiatan ini mendapatkan pendampingan langsung dari Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Peternakan, dan Dinas Perikanan Muba untuk lebih cepat mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat.
Selanjutnya persoalan infrastruktur menjadi salah satu penopang penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dari tahun ke tahun Pemkab Muba terus berupaya meningkatkan, menambah, dan mengembangkan infrastruktur dalam rangka konektivitas antar wilayah, pemenuhan kebutuhan dasar (air bersih dan sanitasi), dan kualitas hidup masyarakat (kesehatan). Sepanjang 1.073 km jalan kabupaten terus ditingkatkan kualitasnya menjadi jalan mantap dengan target 100 persen sampai tahun 2026.
Sektor lain untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup warga Muba, yakni menggencarkan program bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan relokasi rumah warga yang berada di bantaran sungai atau rawan terkena bencana. Bertahap program ini terus berjalan, selain menggunakan dana APBD dan APBN melalui Dinas Sosial dan Dinas Perumahan dan Pemukiman, Muba juga mengumpulkan dana zakat dari ASN Pemkab Muba yang kemudian disalurkan Baznas Muba melalui program bedah rumah untuk warga pra sejahtera. Sampai dengan September 2022, program RTLH yang sudah terealisasi dan tersebar di 15 kecamatan sebanyak 466 unit (Baznas 79 unit, Dinsos 76 unit dan Perkim 311 unit.
Persoalan blankspot juga terus di inventarisir melalui Dinkominfo Muba. Bahkan, tercatat di tahun 2022 bersama pihak provider, Dinkominfo Muba telah mendirikan tower menara provider di 12 desa di beberapa kecamatan. Kita juga targetkan, desa-desa pelosok di Muba tidak lagi kesulitan akses komunikasi, sehingga komunikasi dan informasi hingga ke pelosok dapat diakses oleh masyarakat Muba.
Komentar