oleh

Kerusakan Jembatan Sungai Medak Kian Parah

Muba, jurnalsumatra.com – Kerusakan Jembatan Sungai Medak sebagai akses penghubung antar Kecamatan tepatnya di perbatasan desa Rimba Ukur (C5) – Rantau Sialang Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sekarang ini kian memprihatinkan. Padahal Jembatan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat untuk menjalankan aktifitas sehari-hari.

Dari pantauan, Jembatan besi yang dibangun sekitar tahun 70an dengan menggunakan lantai kayu itu kondisinya sangat mengkhawatirkan. Karena, selain dari besi rangka atau tulang jembatan dinilai sudah kerompos dimakan usia, lantai jembatan pun juga sudah hancur berantakan. Keadaan membuat arus lalulintas terus menerus tersendat, bahkan tidak jarang kendaraan roda empat terperosok saat melintasinya.

Warga pengguna jalan berharap agar Pemkab Muba dapat meningkatkan tersebut menjadi Jembatan beton.  “Harapan kami Pemkab Muba dapat meningkatkan jembatan ini menjadi Jembatan beton atau setidaknya lakukan tanggap darurat terlebih dahulu agar kami pengguna jalan tidak merasa was-was melewatinya,”Ujar Muslim (48) pengguna roda empat asal Kecamatan Sungai Keruh saat dibincangi wartawan Jurnal Sumatra.com, Kamis (26/5/2022) siang.

Disela kesibukan untuk melepaskan kendaraannya yang terperosok dilubang, Muslim mengaku bahwa saat dilewati kendaraan kosong Jembatan juga terasa bergoyang. “mengkhawatirkan pak, terutama bagi kami pengendara mobil jenis Truck. Dilewati mobil kosong saja Jembatan terasa bergoyang, apalagi dilalui Truck bertonase tinggi. Oleh sebab itu, disaat ada angkutan kami memilih lewat jalan lain,”Ungkapnya.

Lain hal nya dengan Suyanto (34) pengendara roda 4 asal Kecamatan Plakat Tinggi. Pengendara mobil jenis Avanza  ini, justru lebih memilih putar arah karena takut beresiko. “Se-ingat saya ini jalan antar kecamatan, jadi tadinya kita tancap aja, ternyata lantai jembatannya hancur berantakan. Takut mas, kalau kendaraan roda dua bisa kita tuntun secara perlahan.  Kalau mobil gimana. Jadi lebih baik putar arah, walaupun jarak tempuhnya mencapai tiga kali lipat dari pada beresiko.”Keluhnya. (Rafik Elyas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed