oleh

Jembatan Lematang II Ditutup Mati

Lahat, jurnalsumatra.com – Proyek jembatan Lematang II Kabupaten Lahat yang baru diresmikan oleh Gubernur Sumsel H.Herman Deru belum lama ini, kini kondisinya telah ditutup mati. Sehingga, segala aktifitas tidak terlihat dilokasi tersebut. Mega proyek yang menelan dana sebesar Rp.141.114.796.721 yang dikerjakan sejak tahun 2020 – 2021 yang dikucurkan melalui.

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) I Provinsi Sumsel itu diduga tidak berfungsi sebagaimana mestinya walaupun telah dibuka dan diresmikan oleh Gubernur Sumsel. Hal tersebut terungkap saat Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lahat melalui PU PR bersama petugas kodim 0405 Lahat untuk mengecek lokasi yang ada dalam wilayah rencana pembangunan perluasan Kota Lahat dengan memasang umbul umbul di wilayah pembangunan jalan perluasan Kota Lahat yang menitik dari jalur TMMD.

Informasi didapat dilapangan, bahwasannya ujung Jembatan Lematang Ilir II tidak bisa dibangun secara lurus, kecuali melalui Jalur TMMD, terlihat dari pemasangan umbul umbul titik kordinat pembangunan jembatan Air Lematang II pekerjaan tahun 2020 dengan telah rampung 100 persen pada tahun 2021. Akan tetapi, Jembatan Lematang Ilir II baru diresmikan oleh Gubernur Sumsel H.Herman Deru pada tanggal 06 Maret 2022 lalu.

Bahkan, dalam laporan Bupati Lahat saat peresmian Jembatan Lematang Ilir II tersebut, juga ada 69 proyek pengerjaan Infrastruktur yang dikerjakan telah rampung 100 persen di Kabupaten Lahat, melalui bantuan keuangan APBD I Provinsi Sumsel dengan cara tiga tahap yakni, total pada 2019 dengan menelan sebesar Rp 48.361.370.626.

Lalu, ditahun 2020 mencapai sebesar Rp.158.246.101.945. Selanjutnya, ditahun 2021 menyedot sebesar Rp. 141.114.796.721. Penggunaan anggaran tersebut, untuk Pembangunan Infrastruktur Jembatan Lematang ll, Rumah Sakit (RS) Pratama Tipe D yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Tebat, Kabupaten Lahat, Irigasi dan Pengaspalan akses jalan menuju pelosok desa.

Untuk pembangunan Jembatan, dijelaskan Bupati Lahat, Lematang II ini telah selesai, penganggaran sampai Tiga Tahap, ketika itu baru rangka tiang diteruskan sampai selesai dan kini warga menghibahkan tanah untuk meneruskan akses jalan. “Menghubungkan Kecamatan Lahat Selatan, Pagar Gunung dan Mulak Ulu. Jalan sudah didoser dengan lebar 20 meter, termasuk juga rencana perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat akan pindah. Kerjasama PT Arta Prigel seluas 100 Ha ganti tanam tumbuh,” pungkas Bupati Lahat.

Mirisnya, pihak PU Provinsi Sumsel terkesan membiarkan pengerjaan saat jauh menyimpang kekiri 15 meter dari alur jalan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) yang akan dilaksanakan pembangunan perluas Kota Lahat, sehingga, diduga menyimpang dan menyalahi dari perencanaan yang ada.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed