oleh

Kecurangan Oknum PB Listrik Terus Terkuak

Lahat, jurnalsumatra.com –  Meskipun perusahaan listrik negara (PT PLN) Persero saat ini telaksanakan transformasi pelayanan berbasis digital. Namun, indikasi kecurangan terhadap perusahaan milik BUMN ini masih kerap terjadi. Bahkan, mirisnya diduga dilakukan oleh Oknum yang bekerjasama dengan karyawan PLN.

Hal tersebut, diperkuat dengan banyaknya laporan pengaduan yang diterima Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lahat Raya, terkait carut marut yang terjadi di PLN Unit Pelaksana Pelanggan (UP3) Lahat, dan disinyalir terjadi juga di 158 UP3 dan ULP 840 se-Indonesia.

“Benar, sejak digitalisasi pelayanan berbasis digital di PLN sendiri membuat masyarakat yang tergolong gagap teknologi (Gaptek) menjadi target oknum yang ada,” ungkap Sanderson Syafe’i ST SH pada Kamis (03/02/2022). Ia menjelaskan, dibalik permainan oknum yang mulai dari mengaku karyawan PLN di lapangan, diduga kuat ada permainan juga di kantor PLN sendiri. Sebab, setiap pelanggan yang melakukan pasang baru harus menandatangani kontrak berisi syarat dan ketentuan menjadi pelanggan yang dibubuhi materai.

Sehingga, sambungnya, jika meteran listrik tersebut keluar tanpa ditandatangani pelanggan yang bersangkutan, lantas siapa yang bermain di dalamnya agar meteran listrik bisa keluar. Kuat dugaan, aksi itu ada kerjasama dengan orang yang di kantor ULP PLN. Selain Ketua YLKI Lahat Raya, Sanderson yang telah memegang sertifikasi kompetensi ketenagalistrikan ini mengatakan, pengaduan terkait alamat tertera di KWH tidak sesuai dengan tempat pemasangan dan konstruksinya tidak menggunakan Grounding, pada KWH tertera jalan lingkar luar. Namun, KWH meter terpasang di GH PLN Lembayung, hal inilah yang menguatkan dugaan telah terjadi dan berlangsung lama di tubuh PLN.

“Instalasi tenaga listrik yang seharusnya memuat detail informasi dari sebuah instalasi tenaga listrik. NIDI digunakan sebagai persyarat untuk permohonan Sertifikasi Laik Operasi (SLO), tapi hal ini masih terjadi APP Palsu terpasang,” terang Sanderson. Direktur Utama PT. PLN (Persero), Darmawan Prasodjo melalui GM UI S2JB, Bambang Dwiyanto saat diminta tanggapannya melalui pesan singkat WA, hanya dibaca hingga berita ini diterbitkan.

Selain itu Executive Vice President Pelayanan Pelanggan Retail, Mohammad Munief Budiman, saat diminta tanggapannya melalui pesan singkat WA, melihi bungkam seribu bahasa. Sementara, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ir. Arifin Tasrif, melalui Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Rida Mulyana, MSc, saat diminta tanggapannya melalui pesan singkat WA staffnya juga tidak mendapat balsan. Sedangkan, Polisi listrik atau Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Madya Elif Doka Marliska saat diminta tanggapannya melalui pesan singkat WA, ternyata no WA sudah diblokir. (Syah)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed