Lahat, jurnalsumatra.com Cukup miris sekali program yang digadang gadangkan oleh Pertamina 1 Desa 1 Pangkalan untuk mengantisipasi kekurangan tabung gas elpiji 3 Kilogram kepada masyarakat Kabupaten Lahat, sepertinya jauh dari harapan. Pasalnya, keluhan kurang tabung gas elpiji 3 Kilogram yang kerap dilapangan itu, ternyata bukan ditimbun melainkan pengiriman tabung gas yang sampai saat ini, disetiap pangkalan yang ada hanya bekisar 100 tabung sampai dengan 120 tabung perhari.
“Bagaimana mau cukup, kalau tabung yang dikrim dari setiap agen hanya berkisar 100 tabung sampai dengan 120 tabung,” ungkap salah satu Pangkalan yang tidak mau disebutkan namanya pada Kamis (16/12/2021). Tidak itu saja, diakuinya, kesalahan ataupun kekurangan tabung gas elpiji tiga kilogram dilapangan, bukan dikarenakan Pangkalan, melainkan diduga disebabkan pengiriman dari Agen hanya 100 tabung sampai dengan 120 tabung.
“Terus terang, kesalahan tersebut bukan pada Pangkalan, akan tetapi, setiap pangkalan hanya menerima 100 sampai dengan 120 tabung gas elpiji tiga kilogramnya,” tegas dia. Terpisah, Kepala Depot Pertamina cabang Lahat ketika hendak dikonfirmasi, susah untuk ditemui oleh wartawan. Tapi, arahkan kepada salah satu pengurus Pertamina Lahat mengatakan, terkait soal tabung gas Elpiji sudah diserahkan kepada Hiswana Migas.
Pepen selaku Ketua Hiswana Migas saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa dirinya tidak lagi menjabat selaku Ketua Hiswana Migas Kabupaten Lahat, karenakan, sudah tidak sanggup lagi. “Terkait persoalan itu, terus terang saya tidak tahu menahu. Karena saya telah mengundurkan diri dari jabatan Ketua Hiswana Migas, coba koordinasi dengan Kabag SDM Pemkab Lahat, untuk saya apabila diperintahkan oleh mereka baru saya jalankan,” ucap Pepen.
Dilain tempat, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lahat Raya, Sanderson Syafe’i ST SH mengungkapkan, kelangkahan Elpiji ini karena, masih kuat dugaan oknum Pengecer yang main mata dengan Pangkalan dan Agen. Semua itu, kata Sanderson, dikarena celah penegakan hukum sangat lemah membuat pengencer leluasa berlaku curang. Masih jelas ingatan kita setahun lalu banyak pengecer nakal ditangkap Polisi karena menimbun barang Subsidi, namun, kasusnya hilang begitu saja.
Sementara, Kabag SDM Pemkab Lahat Apriansyah ST tak menapik dari program satu (1) desa, satu (1) pangkalan tersebut, berjalan sesuai dengan harapan. Karena, diakuinya, tidak merata dan semua di Kecamatan yang ada di Kabupaten Lahat ada Pangkalan Tabung Gas Elpiji.
“Benar, semua itu sudah kami cek dilapangan. Dan, tidak sampai dengan 1 desa, satu Pangkalan itu. Sebab, dibeberapa Kecamatan Lahat ada yang jarak tempuhnya cukup jauh, sehingga, tidak terakomodir,” ucap Kabag SDM Pemkab Lahat. Bahkan, dibeberapa Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Lahat, tidak begitu senter pihaknya mendengarkan keluhan kekurangan Gas Elpiji 3 Kilogram, namun, disoal terkait harganya yang dijual oleh tingkat pengecer menjual Gas Elpiji 3 Kilogram dengan harga berpariasi mulai dari 25 ribu, 30 ribu, 35 ribu, sampai 40 ribu/Pertabung.
Komentar