oleh

Gagalnya Program Satu Desa Satu Pangkalan Tidak Dipungkiri

“Tadi, kami bejalan sampai dengan di Gedung Agung Kecamatan Merapi, banyak ditingkat pengecer. Tapi, harganya, namun, tidak terlampau tinggi. Karena, saat ini Tagung Gas Elpiji 3 Kilogram tersebut, sudah memiliki Kouta jadi tidak dihambur-hamburkan begitu saja,” ucap mantan Kabag Umum Pemkab Lahat.

Begitu juga dengan cara Penyalurannya, dijelaskan Apriansyah, dibagi 12 bulan, bisa diberikan dalam satu bulan. Namun, yang akan menjadi persoalan bagaimana untuk penyaluran dibulan bulan berikutnya. Karena, semua itu, ada koutanya. Ketika disinggung terkait penyaluran Gas Elpiji 3 Kilogram masih mintak bagi dengan Kabupaten Muara Enim, Kabag SDM Pemkab Lahat tak membantah. “Memang ada kita mintak bagi dengan Kabupaten Muara Enim, namun, sekarang kita sudah melakukan pengisian ulang untuk tabung gas 3 Kilogram di Kecamatan Merapi Barat, Akan tetapi, dikarenakan yang diisi ini cukup banyak dan antrian mobilpun begitu juga, sehingga, kerap mobil mobil untuk mengisi kepangkalan yang ada di Lahat baru sampai pada Malam hari,” ujarnya.

Tidak itu saja, dikata Kabag SDM Pemkab Lahat siapa bilang terkait Gas Elpiji 3 Kilogram tidak ada keterlibatan Pertamina, maksud Hiswana Migas itu meruapak kumpulan para Agen Gas dan Minyak yang ada di Kabupaten Lahat. “Kalau tidak ada keterlibatan dengan Pertamina dengan siapa lagi para Agen Gas dan Minyak berurusan untuk mengurus Kouta dalam pertahunnya, pasti ke Pertamina,” tegasnya, seraya menambahkan, kita di Lahat ini sudah kebanyakan Pangkalan sehingga, didaerah daerah lainnya tidak kebagian lagi untuk dibukanya Pangkalan. (Din)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed