oleh

Diskop Lebak: Labeur jahe jadi percontohan produk UMKM bermutu

“Kami saat ini omzet penjualan di masa pandemi mencapai Rp60 juta dari sebelumnya Rp30 juta per bulan,” katanya.

Ia mengaku peningkatan permintaan produksi labeur jahe berdampak terhadap pendapatan ekonomi petani jahe dan gula aren. Bahan baku labeur jahe sebagian besar dipasok petani Badui.

Saat ini, pihaknya menyerap tenaga kerja hingga 50 orang, antara lain pekerja produksi, pengemasan, dan pengemudi.

“Kami memproduksi labeur jahe itu untuk membantu pemerintah daerah, khususnya menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Syaeroji yang juga guru SMKN 1 Rangkasbitung itu.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed