oleh

Peparnas Papua 2021 untuk Indonesia yang setara nan inklusif

Lain dari itu, menghadirkan kompetisi yang adil sama artinya dengan meninggikan kesetaraan yang dari masa ke masa senantiasa menjadi semangat besar di balik semua ajang paralimpiade, termasuk semestinya Papernas Papua ini, terlebih Perpanas Papua mengusung semangat “Sehati mencapai tujuan, ciptakan prestasi!”

Kesetaraan dan empati

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “sehati” adalah bersatu hati atau seia sekata atau harmoni. Dan harmoni membutuhkan sejumlah syarat pasti yang di antara yang paling pasti adalah kesetaraan dan empati.

Kesetaraan ini pula yang berulang kali ditegaskan para pemangku kepentingan yang berkaitan langsung dengan hajat Peparnas termasuk pemerintah ketika Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali berkirar bahwa Peparnas Papua akan difasilitasi sama dengan PON Papua bulan lalu yang juga diadakan di Bumi Cenderawasih.

Zainudin bahkan meminta media massa memberikan porsi liputan yang sama seperti pernah terjadi pada PON Papua lalu karena menurut dia, dan bagian besar masyarakat bangsa ini yang meninggikan kesetaraan, prestasi atlet paralimpide ini sama pentingnya dengan atlet-atlet yang beroleh prestasi dari PON Papua silam.

Tak cuma di situ, pemerintah sampai menginginkan bonus untuk atlet-atlet difabel sama dengan bonus yang sudah diberikan atau sudah dijanjikan kepada atlet-atlet PON, karena, meminjam kalimat Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga pada Kementerian Pemuda dan Olahraga, Chandra Bakti, “upaya yang dilakukan atlet disabilitas ini juga sama, keluar keringatnya sama, pembinaannya sama.”

Oleh karena itu, Peparnas Papua adalah momentum untuk menciptakan panggung kesetaraan bagi kaum difabel, selain menyimbolkan cara bangsa ini berempati kepada sesamanya.

Ajang ini adalah memang mandala dalam mana atlet-atlet difabel unjuk kemampuan mencetak prestasi dan pencapaian tertinggi demi meninggikan kesetaraan itu, dan juga daerah dan bangsanya.

Tetapi Peparnas Papua juga merupakan cara bangsa ini memuliakan kesetaraan demi meninggikan masyarakat inklusif yang tidak melihat seperti apa fisik mereka, dari mana mereka datang, keyakinan apa yang mereka anut, pandangan politik apa yang mereka peluk, dari suku mana mereka berasal, dan tradisi apa yang mereka pegang erat.

Ini adalah ajang di mana masyarakat bangsa ini tidak kendur memajukan kesetaraan yang penting sekali dalam kerangka menciptakan masyarakat inklusif di tengah masyarakat majemuk yang terus diganggu oleh segelintir manusia egoistis nan super-sektarian yang tak henti memercikkan bara api perpecahan untuk memusnahkan atmosfer inklusif demi utopia masyarakat eksklusif yang mustahil terwujud dalam era modern ini.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed