Jayapura, jurnalsumatra.com – Rangkaian kegiatan dalam gelaran Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua telah dimulai dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin bakal secara resmi membuka pesta olahraga terbesar di Tanah Air untuk atlet disabilitas itu di Stadion Mandala, Kota Jayapura, pada Jumat (5/11).
Peparnas Papua menjadi momentum bagi atlet disabilitas untuk menunjukkan kemampuan mereka di bidang olahraga. Selain itu, pesta olahraga empat tahunan ini juga bakal menjadi tolok ukur sejauh mana setiap daerah dalam melakukan pembinaan terhadap atlet disabilitas.
Seperti diketahui, olahraga disabilitas makin populer setelah menjadi sorotan atas raihan di Paralimpiade Tokyo 2020 yang bergulir pada 24 Agustus-5 September 2021.
Indonesia membawa pulang dua medali emas, tiga perak dan empat perunggu. Lebih dari itu, semua target yang dicanangkan terlampaui dalam pesta olahraga terbesar untuk atlet disabilitas tersebut.
Mulai dari pengiriman atlet yang semula 15 menjadi 23 atlet di Paralimpiade Tokyo dan cabang olahraga yang diikuti dari target enam, terlampaui menjadi tujuh.
Pun demikian dari segi perolehan medali yang semula hanya menargetkan satu emas, satu perak dan tiga perunggu dan klasemen akhir finis di urutan ke-43 dari target yang dicangkan peringkat ke-60.
Peran pemerintah pusat
Semua pencapaian tersebut tak lepas dari peran pemerintah pusat yang memberikan perhatian lebih kepada atlet disabilitas.
Ketua Umum Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Senny Marbun dalam berbagai kesempatan selalu mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Sebab mulai dari persiapan hingga pelaksanaan Paralimpiade Tokyo, pemerintah pusat selalu memberikan dukungan penuh.
Pemerintah pusat memang tak membedakan atlet disabilitas dan non-disabilitas. Salah satu contoh konkret adalah pemberian bonus untuk atlet peraih medali di Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo.
Pemerintah pusat memberikan nilai yang sama, yakni Rp5,5 miliar untuk peraih medali emas, sementara peraih medali perak dan perunggu secara berurutan menerima bonus Rp2,5 miliar dan Rp1,5 miliar.
Bahkan, Menpora Zainudin Amali belum lama ini juga menegaskan pemerintah menjamin kesejahteraan atlet disabilitas dan tidak akan membeda-bedakan dengan atlet non-disabilitas.
Hal itu, menurut Zainudin, telah tertuang dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang didasari oleh Peraturan Presiden Perpres No.86 Tahun 2021.
Jaminan kesejahteraan, menurut Zainudin, juga akan diberikan kepada mereka yang masih atlet maupun yang telah purnaprestasi. Saat ini, landasan mengenai jaminan kesejahteraan sedang dirumuskan bentuknya bagi mereka yang purnaprestasi.
Komentar