Bagi mereka yang masih aktif dan berprestasi, Zainudin mengatakan pemerintah telah memberi kesempatan untuk yang berminat berkarier sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Bahkan, beberapa perusahaan BUMN juga sudah menawarkan kesempatan untuk bergabung.
“Jadi, luar biasa perhatian pemerintah sekarang ini, dan tentu ini akan kita teruskan, bahkan sekarang ini kita sedang membahas revisi undang-undang tentang sistem olahraga nasional, salah satu poin penting di situ adalah kesejahteraan atlet dan setelah mereka purnaprestasi, ini benar-benar menjadi perhatian pemerintah dan DPR,” ujar Zainudin.
Dalam penyelenggaran Peparnas Papua, ia juga mengatakan pemerintah pusat memberikan fasilitas yang sama dengan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Bagaimana dengan pemerintah daerah?
Tak dapat dipungkiri, perlakukan pemerintah pusat dan daerah sejauh ini belum setara. Senny Marbun pun mengakui hal tersebut.
Kata dia, ada beberapa daerah yang masih memandang sebelah mata atlet disabilitas dengan tidak memperhatikan keberadaan NPC di daerahnya.
Setidaknya dari 34 provinsi di Indonesia, ada sekitar 20 provinsi yang belum melakukan pembinaan terhadap atlet disabilitas.
“Sebetulnya (pembinaan atlet pelatnas dan daerah) tidak sama, sebab gubernur-gubernur daerah banyak yang belum mau sounding ke NPC daerah,” kata Senny beberapa waktu lalu.
“Masih banyak yang memarjinalkan kami. Kami berdoa supaya gubernur-gubernur yang tidak mau tahu dengan kami dibuka hatinya oleh Tuhan,” tambahnya.
Dalam kesempatan berbeda, Rima Ferdianto selaku Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia juga pernah mengatakan masih ada daerah yang belum mengenal olahraga disabilitas.
Kini, dengan adanya Peparnas Papua diharapkan pemerintah daerah pun mulai melirik dan berbenah memberikan perhatian yang sama kepada atlet-atlet disabilitas di daerah mereka masing-masing.
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Chandra Bakti mengatakan Peparnas adalah ajang olahraga prestasi bagi atlet disabilitas. Adanya kesetaraan di dalam fasilitas terhadap atlet-atlet menjadi mutlak, termasuk kesetaraan menyangkut bonus.
“Pak Menteri (Zainudin Amali) menyampaikan Peparnas nanti bonus atletnya harus sama, karena upaya yang dilakukan atlet disabilitas ini juga sama, keluar keringatnya sama, pembinaannya sama,” ujar Chandra.
Dalam sejumlah pemberitaan, provinsi di sejumlah daerah telah menjanjikan bonus yang akan diberikan kepada atlet yang bisa membanggakan nama daerah pada Peparnas Papua nanti.
Semoga semua yang diungkapkan itu dapat terealisasi dan bukan omong kosong belaka. Semoga Peparnas Papua juga tidak berubah menjadi ajang cari panggung.
Komentar