oleh

Bersiap kembali menghadapi La Nina

Mengingat pentingnya peringatan dini, perlu dicari solusi agar informasi segera sampai pada masyarakat. Kepala BNPB Ganip Warsito mengatakan, peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG menjad salah satu referensi untuk ditindaklanjuti di lapangan.

Namun, masih terdapat missing link atau sambungan yang hilang antara informasi yang disampaikan terkait peringatan dini dan respons oleh masyarakat.

Berdasarkan pengalaman, beberapa kali terputusnya rantai informasi dari pusdalops yang tidak bisa dilanjutkan dari pemda ke desa-desa terdampak atau rawan bencana hidrometeorologi.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga mengingatkan putusnya rantai informasi peringatan dini sampai ke masyarakat harus segera diantisipasi saat menghadapi dampak La Nina.

Terputusnya rantai informasi tersebut dapat menghambat kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi bencana.

Kesiapan daerah

Wilayah DKI Jakarta yang padat penduduk kerap mengalami banjir jika hujan turun dalam waktu yang relatif lama dan intensitas lebat, terutama di ruas-ruas jalan ibu kota.

Apalagi, dengan adanya ancaman La Nina, antisipasi harus segera dilakukan. Gubernur Anies Baswedan dalam Rakornas Antisipasi La Nina mengatakan, semua sumber daya Pemprov DKI Jakarta disiapsiagakan diberbagai wilayah operasi.

Pemprov juga membagi klasifikasi penanganan bencana dalam tiga front yang harus dihadapi, yaitu front pertama di pesisir pantai guna menghadapi peningkatan permukaan air laut, front kedua di sungai-sungai dan ketiga front dalam kota dengan pendekatan yang berbeda.

Mitigasi yang disiapkan untuk pesisir berupa tanggul, di sungai-sungai disiapkan waduk dan di dalam kota disiapkan sistem drainase yang bersih.

Target Pemprov DKI dengan sistem drainase berkapasitas 100 MMper hari, maka jalan-jalan tidak boleh banjir. Namun di tengah ancaman La Nina yang berdampak peningkatan curah hujan, ditargetkan banjir dapat surut dalam waktu enam jam.

Begitu pula dengan Provinsi Jawa Tengah, telah menyiapkan semua sumber dayanya agar meningkatkan kewaspadaan, terutama di sektor-sektor penting.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga memasifkan sosialiasi dan penyebaran informasi peringatan dini ke jajarannya. Peta rawan bencana dinilai sangat penting untuk diketahui dan disebar ke pihak terkait.

Tidak lupa, edukasi ke masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan, terlebih lagi wilayah Jawa Tengah termasuk kawasan rawan bencana, seperti tanah longsor dan banjir rob.

Fenomena La Nina yang berulang dan permasalahan iklim saat ini patut menjadi alarm bagi Indonesia untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan agar bencana yang datang tidak memakan korban.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed