Tulungagung, Jatim, jurnalsumatra.com – Sekretariat Dewan Ketahanan Nasional (wantanas) meminta kebiasaan atau budaya ngopi sambil nyethe yang jamak dilakukan warga di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur sebaiknya dikurangi selama masa pandemi untuk mencegah munculnya klaster baru COVID-19.
“Kebiasaan ngopi di warung yang dilakukan secara berkerumun, berpotensi menjadi klaster baru penyebaran COVID-19,” kata Deputi Bidang Politik dan Strategi Dewan Ketahanan Nasional Irjen Pol. Sukma Edi Mulyono saat berkunjung ke Kabupaten Tulungagung, Kamis.
Sukma yang datang dengan didampingi dengan sejumlah staf di kedeputiannya, mengaku telah melihat langsung ke lapangan. Menurutnya, tradisi ngopi dan nyethe warga Tulungagung memiliki nilai kearifan lokal.
Masalahnya kebiasaan ngopi-nyethe di warung-warung yang dilakukan berkerumun itu terjadi pada masa pandemi COVID-19.
Kendatipun saat ini kasusnya mereda, potensi serangan gelombang ketiga COVID-19 masih sangat mungkin terjadi.
“Kita khawatir ada tsunami atau gelombang COVID-19, itu yang kita khawatirkan,” ujar Sukma.
Nyethe sebenarnya adalah istilah untuk seseorang menggambar/melukis menggunakan bahan ampas minuman kopi yang telah diminum, ke media batang rokok.
Masalahnya, seni melukis rokok dengan bahan ampas minuman kopi itu banyak dilakukan para penikmat minuman kopi lokal dan penghobi nyethe sambil nongkrong di warung kopi hingga berjam-jam.
Dan itu dilakukan oleh hampir semua kalangan, terutama mulai kelompok usia remaja, dewasa bahkan orang tua.
“Terus terang kita khawatir di sini, fokus masalah ke COVID-19,” ujarnya.
Lanjut Sukma, pihaknya tak mempermasalahkan warga nyethe, asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Meski demikian, Sukma ungkapkan kebiasaan nyethe merupakan salah satu cara warga Tulungagung untuk menjalin interaksi dengan sesamanya.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menanggapi pernyataan Wantannas tentang potensi ledakan COVID-19, dirinya mengimbau pada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, di manapun berada. “Prokes prokes, prokes. Itu yang selalu dilakukan,” katanya.(anjas)
Komentar