Eco-friendly traveling sama dengan ecotourism
Karena sama-sama ada kata “eco”, dan sama-sama mengandung unsur wisata, maka tak sedikit yang menyangka bahwa eco-friendly traveling sama dengan ecotourism. Sebenarnya tidak sama. Eco-friendly traveling lebih pada rasa kepedulian atau tanggung jawab sebagai traveler terhadap lingkungan.
Namun, Diyah melihat ada benang merah di antara keduanya, yaitu sama-sama peduli terhadap alam. Hanya, caranya saja yang berbeda. Ia mencontohkan perilaku eco-friendly traveling.
Ketika kita pergi dengan pesawat, artinya ada jejak karbon yang cukup besar. Maksudnya, ada karbondioksida dari pesawat yang dihasilkan dan berpotensi menyebabkan polusi. Jika Anda paham soal eco-friendly traveling, kita punya tanggung jawab untuk “mengganti” pelepasan karbon tersebut. Salah satu caranya adalah mengadopsi pohon yang sudah cukup besar dan telah menghasilkan banyak oksigen.
Diyah juga menegaskan bahwa perilaku melancong ramah lingkungan wajib diterapkan saat berada di lokasi ekowisata.
“Jangan sampai lokasi yang sudah benar-benar dijaga malah dikotori oleh sampah. Jangan pula mengukir-ukir dan menulis sembarangan. Memang di destinasi ekowisata banyak sekali hal-hal yang sangat bagus. Saking bagusnya, tak sedikit yang tergoda untuk mengukir nama. Percuma datang ke destinasi ekowisata, kalau ujung-ujungnya merusak juga. Harusnya kedatangan kita membuat tempat itu tetap bagus dan lestari.”(anjas)
Komentar