Jakarta, jurnalsumatra.com – Rasulullah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) bagi umat Islam di seluruh dunia adalah uswah hasanah atau suri teladan yang baik bagi umatnya.
Hal itu tegas dinyatakan dalam firman Allah Subhanahu wa ta’ala (SWT) dalam Kitab Suci Al Quran Surat (QS) Al-Ahzab:21, yakni:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ
وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
(Laqad kaana lakum fii rasuulillahi uswatun hasanatun liman kaana yarjuu Allaha wal yaumil aakhira wa zakarallaha kashiiraan), yang artinya adalah: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
Utusan Allah SWT yang menjadi penutup para nabi ini, dalam riwayat disebutkan bahwa Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal pada tahun pertama sejak peristiwa tentara bergajah (Amul Fiil) atau tahun 571 Masehi.
Sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 Rabiul Awal oleh sebagian umat Islam di Tanah Air diperingati dengan berbagai acara keagamaan, seperti kajian atau disklusi ke-Islamam, pengajian, dan juga ada yang berbentuk kegiatan amal, sedekah dan sosial.
Sebagai suri teladan, Rasulullah juga meninggalkan warisan terkait kegiatan amaliyah, berupa berbagi kepada sesama, salah satunya dalam wujud sedekah itu.
Hal itu, salah satunya diriwayatkan dalam Hadits Rasulullah (HR) Muslim, yakni “Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau memberikan kelebihan hartamu, itu sangat baik bagimu. Jika tidak, itu sangat jelek bagimu. Engkau tidak (akan) dicela karena kesederhanaanmu. Dahulukanlah orang yang menjadi tanggunganmu. Sebab, tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”.
Tentu, jika harus digali, masih banyak hadits lainnya yang terkait dengan itu.
Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.
Pondok pesantren, madrasah, sekolah, majelis taklim, dan komunitas lainnya, bahkan di pelosok kampung dan desa-desa, hampir setiap tahun memperingatinya.
Salah satu yang mengisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu dengan kegiatan berbagi dan amaliyah sedekah adalah yang dilakukan Yayasan At-Tawassuth di Kampung Sawah, RW06, Desa Bojong, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Bertepatan dengan tibanya bulan kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW, 1 Rabiul Awwal 1443 Hijriah, kami terus berbagi dengan membagikan nasi kotak gratis kepada anak yatim, dhuafa, janda, guru ngaji, dan siswa madrasah diniyah,” kata Ketua Yayasan At-Tawassuth Bogor, ustadz Ahmad Fahir, S.Ag, M.Si.
Komentar