Indonesia, lanjut dia, bisa menjadi contoh bagaimana Islam bisa kompatibel dengan nasionalisme, kebangsaan dan demokrasi.
“Dan sudah saatnya memang, Indonesia berani tampil sebagai pemimpin dunia Islam, di tengah kerusakan yang timbul akibat ‘power politics’ negara-negara besar di negeri-negeri Muslim seperti Afghanistan, Libya, Suriah, Irak dan Yordania,” ujar Imron Cotan.
Dalam kesempatan yang sama, Pengacara sekaligus Politisi PDIP Kapitra Ampera menegaskan, umat pertengahan atau Ummatan Wasathan ini adalah doktrin yang ada dalam ajaran Islam.
Namun, lanjutnya, harus dibedakan antara doktrin beragama dengan perilaku beragama.
“Nah dalam konteks politik, Islam itu tidak bisa menjadi ideologi. Islam itu ‘guidance of life’. Islam itu adalah payung ideologi. Sehingga bila Islam itu menjadi ideologi, maka dia akan turun derajatnya,” ujar Kapitra.(anjas)
Komentar