“Jalan ini kalau hujan sering banjir dan berlumpur, jika musim panas jalannya berdebu. Kadang guru yang tinggal di seberang sungai tidak bisa lewat kalau hujan dan harus berhati-hati karena sangat licin,” katanya.
Ia mengakui bahwa tidak sama perjuangan antara guru yang berada di perkotaan dan daerah terpencil. Materi pembelajaran yang diajarkan juga harus disesuaikan dengan kemampuan siswanya.
Meski demikian, Aceh Tamiang secara umum memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik, hal tersebut terlihat dari jumlah lulusan yang berhasil masuk perguruan tinggi negeri semakin meningkat setiap tahun.
“Ini semua berkat kerja sama yang baik antara para guru dengan kepala sekolah, sedangkan kita hanya mendorong penguatan program pendidikan melalui musyawarah kerja kepala sekolah untuk menuju ‘Aceh Carong’ (pintar),” katanya.(anjas)
Komentar