oleh

Menyaksikan “bidadari-bidadari” voli dari tribun GOR Koya Koso

Pertandingan digelar mulai 30 September 2021, dan akan berakhir pada partai puncak 12 Oktober nanti. Setiap hari selalu ada pertandingan, hanya pada 2 Oktober 2021 libur karena bertepatan dengan upacara pembukaan PON Papua ini.

Kehadiran pemain-pemain bola voli ini menyihir penonton. Selain menampilkan aksi-aksi menawan, wajah-wajah yang rupawan makin membuat daya pikat cabang olahraga ini semakin tinggi.

Nama-nama mereka disebut, dielu-elukan dari tribun. Bahkan, pascapertandingan juga tidak sedikit penonton yang ingin berfoto atau sekadar ingin dibalas lambaian tangannya.

Tak sedikit juga muncul penggemar-penggemar baru bagi “bidadari-bidadari” lapangan voli itu. Bahkan, tambahan follower media sosialnya juga tak bisa ditampik.

Dalam tim Jawa Timur ada Khalisa Azilia Rahma, Megawati Hangestri Pertiwi, dan Mediol Stiovanny Yoku, sedangkan dari skuad Jawa Tengah ada Shindy Sasgia Dwi Yuniar Liswanti dan Dinda Putri Ivoliana.

DKI Jakarta tak ketinggalan dengan Reghina Fitrian Utami, maupun Shakira Dwi Kurnia Amanda, sementara Shella Bernadetha Onnan, Nurlaili Kusumah Diningrat, Wilda Siti Nurfadhillah Sugandi dari Jawa Barat, juga kerap menjadi perhatian penonton, terutama kaum adam.

Nama-nama atlet tuan rumah juga tak kalah menjadi sorotan, terutama beberapa atlet kelahiran Papua, seperti Balbina, Pasca hingga Reinske.

“Terima kasih kepada penonton yang sudah mendukung dengan sangat antusiastis,” kata pebola voli putri Jawa Tengah Shindy Sasgia usai bertanding.

Dia menganggap penonton GOR Koya Koso menjadi penyemangat bermain timnya, termasuk saat menghadapi Papua yang mayoritas mendukung tuan rumah.

“Saya dan teman-teman di tim harus kuat secara mental. Caranya, dukungan dari penonton, meski itu diberikan bagi tim lawan, harus dianggap mendukung kita. Jadi, semuanya termotivasi,” kata dara cantik yang juga model tersebut.

Selebrasi-selebrasi unik pebola voli putri juga menjadi tontonan menarik. Setiap usai mendapat poin, lebih-lebih melalui smash keras, gaya-gaya yang dilakukan sebagian atlet menghipnotis penonton. Bukan tidak mungkin akan menjadi ciri khas atlet itu sendiri.

Ada yang mengarahkan tanda cinta dengan menyilangkan telunjuk dan jempol jari tangannya ke kamera yang tepat berada di sisi lapangan seperti ditunjukkan Nurlaili asal Jawa Barat.

Lalu, ada yang berlari mengitari lapangan dengan genggaman tangan diputar-putarkan seperti yang dilakukan Shindy Sasgia. Bahkan, atlet setinggi 182 cm itu juga sesekali melakukan selebrasi menembak ke penonton ala pemain sepak bola argentina dan legenda Fiorentina, Gabriel Batistuta.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed