oleh

Ayun langkah delapan roda di tanah Papua

Tak tanggung-tanggung, perlengkapan pertandingan sepatu roda didatangkan langsung dari Amerika Serikat dan Belanda agar sesuai standar internasional.

Sejumlah perlengkapan penunjang yang didatangkan dari luar negeri seperti Electronick Lap Counter (Merk LYNX), 9-digit alphanumeric LED Display dan Running Time Clock (Merk LYNX), Electronick Starting Gun (Merk LYNX).

Sementara perlengkapan tanding yang didatangkan dari Belanda seperti ProChip Time (Merk Mylaps), Ankle/Wristh Band (Merk Mylaps), Set ProChip Detection end box (9m/12m loopwire), Conection Box With Coax (20m/50m), ProChip Decoder Portble Cabling, Orbits Sofware, Orbits Multiloop, Orbits Announcer Page, dan Mylaps Consule Control.

Selepas penyelenggaraan, arena Klemen Tinal Roller Sport Stadium ini akan dijadikan sebagai akademi sepatu roda di Indonesia bagian timur. Lebih jauh dari itu, Klemen Tinal Roller Sport Stadium diproyeksikan menjadi arena perlombaan International Pasific Roller Sport Open.

“Ini juga sebagai bagian dari diplomasi olahraga bersama negara-negara Asia Pasifik,” kata Velix.

Raihan delapan emas, dua perak, delapan perunggu bisa menjadi pemantik minat masyarakat Papua akan olahraga sepatu roda  hingga suatu saat nanti Jembatan Youtefa bukan hanya sekedar jalan penghubung, tetapi mimbar sepatu roda di tanah Papua seperti diangankan Velix.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed