Banda Aceh, jurnalsumatra.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah mengajak para ulama, anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dan pimpinan dayah agar bahu membahu bersama para umara, dalam rangka mengendalikan penyebaran COVID-19.
“Secara ilmu pengetahuan sekarang, virus corona hanya bisa dikendalikan dengan vaksin,” kata Sekda saat menyampaikan penjelasan kepada para Ulama saat menghadiri Sidang Paripurna ke V MPU, di Kantor MPU Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan apabila orang sudah divaksin lebih 90 persen di sebuah kawasan, Insya Allah semua aktivitas akan kembali normal seperti semula.
Menurut dia, sudah dua tahun masyarakat Aceh dan masyarakat dunia hidup berdampingan dengan COVID-19 sehingga berbagai kegiatan harus dilangsungkan terbatas, termasuk kegiatan keagamaan dan belajar di dayah.
“Semua ini terjadi akibat penyebaran COVID-19 yang sangat cepat. Virus ini menyerang tanpa perantara, melainkan langsung dari orang ke orang,” katanya.
Sekda mengingatkan jika vaksin bukanlah obat, melainkan berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
“Orang yang sudah vaksin umumnya jika terpapar efeknya tidak parah. Secara ilmu pengetahuan begitu,” katanya.
Namun demikian, lanjut Sekda, mereka yang belum divaksin dan terpapar COVID-19, efeknya bisa sangat berbahaya.
Sekda menyadari, tidak mudah meyakinkan semua masyarakat untuk mau divaksin sehingga diperlukan bantuan dari ulama untuk meyakinkan program vaksinasi itu.(anjas)
Komentar