Lahat, jurnalsumatra.com – Selain pasokan minyak solar telah mengikis, Lahat hanya mendapatkan 1600-2000 kilo liter, sehingga, mengakibatkan mobil dump truk angkutan Batubara ikut mengantri panjang disejumlah SPBU di Kabupaten Lahat. Antrian kendaraan roda empat untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solat masih terlihat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Lahat.
Bahkan antrian kendaraan terjadi setiap hari bahkan memakan badan Jalan, namun Pemerintah Kabupaten Lahat sendiri mengklaim pasokan untuk BBM Jenis Solar masih aman. Bupati Lahat Cik Ujang SH melalui Kabag Sumber Daya Alam (SDA) Setda Pemkab Lahat Syaifullah Aprianto kepada wartawan mengakui kendaraan untuk mendapatkan BBM bersubsidi ini harus antri panjang.
Hal tersebut dikarenakan kebutuhan akan solar masih sangat tinggi, namun untuk ketersediaan masih tergolong aman. “Memang kebutuhan solar masih tinggi, mungkin bukan hanya di Lahat saja tapi di daerah lain juga begitu, namun tak perlu khawatir ketersediaan solar aman dan belum ada informasi akan di kurangi,” ungkapnya kepada wartawan, pada Senin (27/09/2021) .
Diakui Kabag SDA Lahat, memang sebenarnya harga solar dengan Dexlite sendiri selisihnya jauh beda itulah penyebab banyak lari solar. “Berdasarkan data yang kita Terima, perbulannya kisaran 1600-2000 Kilo Liter perbulannya Solar yang masuk di Kabupaten Lahat,” terangnya. Dijelaskan Afrianto, antrian solar ini terjadi bukan haya di SPBU dalam Kota Lahat saja, melainkan terjadi di luar Kota Lahat. “Ada 8 (Delapan) SPBU yang ada di Kabupaten Lahat, tiap SPBU yang ada BBM Solar terjadi antrian,” imbuhnya lugas. (Din)
Komentar