oleh

Dodi-Beni Cetak SDM Lokal Berkualitas Internasional

Muba, jurnalsumatra.com – Harapan dan impian tenaga kerja dan SDM lokal di Musi Banyuasin (Muba) sudah terjawab, setelah dilaunching nya Muba Vocational Centre (MVC) atau Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) pada, Senin 27 September 2021. Semua ini terwujud, melalui kerja keras dan tangan dingin Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA dan Wabup Beni Hernedi SIP. Sehingga MVC atau Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Migas pertama di Indonesia Bagian Barat secara resmi berdiri dan beroperasi di lahan seluas 11,2 hektar.

Inisiasi ini merupakan tindak lanjut dari realisasi kerjasama antara SKK Migas dan Perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin yang rintisannya telah berjalan sejak  2020 lalu. Pendirian MVC atau Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) di Muba inipun menjadi program yang sangat berdampak langsung kepada SDM lokal di Muba. Program ini  efektif menekan angka pengangguran serta menjadi harapan baru SDM lokal di Bumi Serasan Sekate.

“Kami mempunyai cita-cita agar tenaga lokal, pemuda-pemuda asal Muba bisa jadi tuan rumah di kampung sendiri, bisa jadi tenaga kerja yang mumpuni dan handal di perusahaan-perusahaan besar yang ada di wilayah Kabupaten Muba,”Ujar Dodi Reza di sela launching Muba MVC dan Pembukaan Pelatihan Sertifikasi Bidang Industri Migas Kabupaten Muba Tahun 2021 di Eks Komplek Balai Latihan Kerja (BLK) Sekayu, Senin (27/9/2021).

Kepala Daerah Inovatif di Indonesia ini juga mengatakan, bahwa selama ini di perusahaan-perusahaan besar migas, ada tenaga kerja lokal asal Muba,  tapi kalau dicermati pastilah hanya di level tertentu. “Kenapa tidak bisa jadi manager atau welder yang tersertifikasi. Bukan mengecilkan profesi namun hanya profesi itu-itu saja yang selama ini terakomodir.  Misalkan tenaga pengamanan, sopir dan lainnya. Nah, keberadaan MVC ini akan menjawab persoalan  yang selama ini dihadapi,”Ucapnya.

Oleh karena itu, tegas dia, pada tahun 2020 dibuatkan Perda nomor 2 tahun 2020 tentang  Pemberdayaan dan Penempatan Tenaga Kerja. Di dalamnya ada tenaga lokal yang wajib dipenuhi apalagi perusahaan hulu migas yang sudah berpuluh tahun mengeruk bumi Musi Banyuasin, mereka wajib mempekerjakan tenaga lokal. Ditegaskan Dodi  dalam jangka pendek dan panjang tidak ada alasan lagi perusahaan-perusahaan raksasa hulu migas tidak mau menerima tenaga kerja lokal karena mereka sudah mengikuti pelatihan di MVC.

“Tapi industri hulu migas ini bukan sembarangan, banyak syarat dan pengaturan yang mengharuskan karyawannya punya skill dan tersertifikasi. Kita tidak bisa memaksa mau memasukkan tenaga kerja hanya berdasarkan asal dari lokal saja namun sertifikasinya tidak ada. Oleh karena itu kita buatkan jembatannya sehingga tidak ada lagi alasan,” imbuhnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed