oleh

96 Siswa Jadi Ketua Satgas Covid-19

Lahat, jurnalsumatra.com – Sejak telah diberlakukannya disetiap sekolah untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) membuat pihak sekolah SMA Negeri 1 Lahat, harus ketat memberlakukan protokol kesehatan (Prokes) untuk siswa/i yang ada. Agar semua siswa/i SMA Negeri 1 Lahat mematuhi protokol kesehatan (Prokes) selama proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) disekolah tersebut, mulai dari Bambang Hendrawan selaku Kepsek SMA Negeri 1 Lahat memakai tanda Satgas Covid-19, juga ratusan siswa ditunjuk sebagai perwakilan Satgas Siswa.

“Benar, sejak memasuki Pembelajaran Tatap Muka (PTM) disekolah kita juga melibatkan dan menugaskan siswa selaku Ketua Satgas Siswa Covid-19 ditiap masing masing kelas, guna memantau siswa/i ditengah belajar yang tidak mematuhi Prokes,” ungkap Kepsek SMA Negeri 1 Lahat Bambang Hendrawan, pada Jum’at (03/09/2021). Menurutnya, siswa yang diberikan amanah selaku Ketua Satgas Covid 19 ini, ada sebanyak 96 orang siswa, untuk di SMA Negeri 1, ada 36 kelas yang diisi oleh 841 siswa, dengan mulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan dibagi dua (2) sesi. Yang biasanya perkelas diisi 36 siswa, namun, dikarenakan pembelajaran transisi menjadi 18 siswa perkelas.

“Guna untuk memantau proses Pembelajaran Tatap Muka ini, supaya mengikuti protokol kesehatan (Prokes) kita melibatkan 96 Siswa sebagai perwakilan tiap masing masing kelas yang ditunjuk selaku Ketua Satgas Covid-19 di SMA Negeri 1 Lahat,” urainya. Dijelaskan Bambang Hendrawan, pihaknya menugaskan satu siswa sebagai Ketua Tim Satgas Covid-19, tujuannya, untuk membantu Sekolah dalam memantau siswa/i, dan, Ketua Sagtas Covid-19, diberikan tanda sama yang dipakainya.

Dengan penerapan ini, akui Bambang Hendrawan, sangatlah membantu sekali dalam tahap pembelajaran transisi. Sebab dikatakannya, dengan jumlah siswa yang banyak tentu saja tidak akan terkaver oleh Guru disekolah maupu  Satpam. “Alhamdulillah, sampai sejauh ini pihak sekolah merasa sangat terbantu, dengan keterlibatan 96 siswa selaku Ketua Satgas Covid-19 di Sekolah. Karena, tidak akan terpantau seluruhnya kalau hanya mengandalkan Guru, dan Satpam yang ada,” ucapnya.

Tidak sampai disitu saja, disampaikan Bambang Hendrawan, untuk proses siswa keluar sekolah juga diatur, untuk sesi pertama siswa keluar sekolah lewat kantin belakang sekolah. Sedangkan, untuk sesi kedua siswa bisa pulang lewat depan sekolah. “Bahkan, kita selaku pihak sekolah sudah membagi sesi jam masuk sekolah, untuk sesi pertama jam 07.30 WIB, dan sesi kedua masuk pukul 10.30 WIB, dan tidak ada jam istirahat termasuk kantin sekolah ditutup,” tambahnya lugas. Seraya menjelaskan, masa PTM transisi ini diberlakukan selama dua bulan dengan melihat perkembangan kedepan, kalau pun kondisi sudah nurun kemungkinan dilanjutkan dengan PTM Kebiasaan baru, tapi semua itu, tetap menunggu petunjuk dari Provinsi Sumsel. (Din)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed