Lahat, jurnalsumatra.com – Setelah melalui proses cukup panjang, akhirnya, berkas kepala desa (Kades) Lubuk Layang Ilir Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat, dinyatakan lengkap (P21) oleh pihak Kejaksaan Negeri (Kajari) Lahat. Kronologis awal mencuatnya kasus ini, dikarenakan, pada Jum’at tanggal 29 Mei 2020 lalu, bertempat dikantor Balai Desa Lubuk Kepayang Ilir, Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat, telah terjadi keributan antara Kusnandi selaku kepala desa (Kades) Lubuk Kepayang Ilir, bersama warganya.
Yang mana, saat itu Agus Qoriansyah warga Desa setempat sempat mendatang rumah Kades Lubuk Kepayang Ilir, guna mempertanyakan dana Covid 19, kenapa tidak berikan kepada warga. Sesampai dirumah kepala desa (Kades) Lubuk Kepayang Ilir, warga tidak ketemu, lalu, dikasih tau oleh istrinya Kades, bahwa Suaminya masih dikantor Balai Desa Lubuk Kepayang Ilir. Tanpa mengulur waktu lagi, Agus Qoriansyah bersama warga lainnya, menyusul si Kades.
“Nah, setiba dikantor Balai Desa Lubuk Kepayang Ilir, kedua belah pihak terjadilah perang mulut, sekira jam 20.00 WIB, yang berujung keduanya saling lapor kepolisian. Untuk korban Agus Qoriansyah melaporkan Kades Kusnadi dengan tuduhan kasus Penganiayaan, karena, korban mengalami luka dibagian sikut tangan kanan, akibat kena tusuk obeng,” ungkap Kajari Lahat Fitrah SH melalui Kasi Intel Kejari Lahat Faisyal B.SH dikantornya, pada Kamis (02/09/2021).
Dijelaskan Faisyal, sebaliknya, si Kades Lubuk Kepayang Ilir juga melaporkan empat orang warganya atas tuduhan kasus dugaan Pengeroyokan. Dalam perjalanan perkara ini, pada Kamis tanggal 02 September 2021, berkas perkara tahap II pelimpahan tersangka (TSK) berikut BB dari penyidik kepolisian dinyatakan lengkap (P21).
Namun sebelumnya, ditambahkan Faisyal, dalam perjalanan perkara ini, JPU memandang persoalan antara kepala desa (Kades) Kusnandi dan 4 warga desa Lubuk Kepayang Ilir merupakan perselisihan dan hanya kesalah pahaman, sehingga, dianggap perlu penyelesaian secara kekeluargaan. Oleh karenanya, JPU melakukan koordinasi melalui kedua belah pihak termasuk menyarankan agar PH masing masing kedua belah pihak bisa hadir, agar dilakukan mediasi untuk proses penyelesai secara kekeluargaan. Namun, disesalkan, seiringnya waktu berjalan penyelesaian kedua belah pihak tidak temukan titik terang.
“Dikarenakan, tak kunjung adanya penyelesaian JPU mengambil langkah tegas untuk melakukan penegakan hukum terhadap kedua belah pihak dengan memberikan surat P21 kepada Penyidik dengan tujuan agar tidak berlarutnya penanganan Perkara tersebut,” terangnya. Sehingga, dikatakan Faisyal, dalam berkas perkara keduanya berbarengan sudah dinyatakan lengkap (P21) oleh Kejaksaan dan hati ini Pelimpahan tahap II artinya penyerahan tersangka berikut barang bukti (BB) dari penyidik kepolisian ke Kejaksaan.
Komentar