Ke depan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait akan ditugaskan untuk mulai mempersiapkan program untuk hilirisasi produk pertanian seiring dengan visi misi yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2021-2026 yang juga fokus pada sektor pertanian.
Sejalan dengan upaya meningkatkan volume ekspor, harus didukung dengan ketersediaan pelabuhan laut yang memadai. Pelabuhan Teluk Bayur cocok dengan deskripsi itu tetapi saat ini masih ada kendala yaitu ukuran crane yang kecil sehingga tidak bisa mengangkat kontainer besar.
Pelindo II diharapkan bisa mencarikan solusi hal ini sehingga ekspor produk asal Sumbar bisa berjalan dengan baik.
Tol Laut
Sementara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Barat berharap pemerintah pusat segera mewujudkan tol laut dari Teluk Bayur menuju Kolombo dalam rangka meningkatkan ekspor Sumbar.
“Teluk Bayur merupakan satu-satunya pelabuhan terbaik di Pantai Barat Sumatera, dan sebelumnya sudah ada kerja sama dengan negara-negara di pesisir Samudra Hindia, peluang ini harus diambil,” kata Ketua Kadin Sumbar Ramal Saleh.
Joka Tol Laut Teluk Bayur menuju Kolombo kemudian diteruskan ke Chenai maka jaraknya lebih dekat dari pada ke Tanjung Priuk dan ada dua miliar orang di sana mulai dari India, Pakistan, Bangladesh dan Nepal.
Peluang ini yang harus ditangkap, dan untuk ekspornya berkolaborasi dengan Bengkulu, Jambi, Riau daratan dan Sumatera Utara bagian selatan.
Jika tol laut terealisasi akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.
Memang tidak bisa serta merta tapi ini peluang yang harus ditangkap dan diambil.
Namun, kuncinya adalah sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dengan dunia usaha sehingga bisa terwujud untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(anjas)
Komentar