oleh

UPPB Provinsi Takjub Dengan Inovasi Hulu- Hilir Karet Muba

Muba, jurnalsumatra.com – Inovasi hilirisasi karet di Musi Banyuasin (Muba), salah satunya untuk pembangunan jalan aspal karet dan pendirian pabrik aspal karet menjadi sorotan berbagai pihak dan diyakini menjadi jalan keluar penguatan ekonomi daerah di tengah kelesuan harga karet. Inisiasi yang dilakukan Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA tersebut tidak hanya menjadi perbincangan hingga di tingkat nasional.

“Kami apresiasi luar biasa atas keberhasilan Pemkab Muba dalam mengelola Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet (UPPB) di Kabupaten Muba. Menurut kami di Indonesia baru di Kabupaten Muba ada hilirisasi karet, yang turunan lateksnya menjadi aspal karet. Saat ini menjadi inovasi terdepan,”ucap Ketua Asosiasi UPPB Provinsi Sumsel Jumirin saat  audiensi dengan Bupati Muba, Selasa (3/8/2021), di Ruang Bupati Muba.

Dikatakan Jumirin, pihaknya banyak mendapatkan informasi kemajuan dan perkembangan UPPB di Kabupaten Muba  sangat pesat.  Karena itulah asosiasi UPPB Provinsi Sumsel mengapresiasi Pemkab Muba dalam mengelola UPPB sehingga bisa menjadi besar dan aktif. “Untuk di Provinsi Sumsel ada 327 UPPB, namun masih banyak yang tidak aktif dan belum memenuhi syarat, masih banyak kabupaten/kota di Sumsel yang belum tersentuh, padahal  banyak potensi karet.  Yang cepat menangkap dengan berbagai inovasi hilirisasi karet justru UPPB di Kabupaten Muba, maka dari itu kami ingin belajar dan mencari ilmu nya. Syukur-syukur bisa saya kembangkan dan tularkan sampai ke kabupaten/kota yang lain,”paparnya.

Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA memaparkan, banyak upaya yang sudah dilakukan Pemkab Muba dalam upaya menstabilkan harga karet di Muba selaras dengan gencarnya hilirisasi karet di Muba. Diantaranya, Peningkatan kapasitas dan produktivitas pekebun yakni dengan Penggunaan bibit unggul, pupuk berimbang, Sekolah Lapang Petani Karet, dan pelatihan dan pendampingan petani implementasi Good Agricultural Practices (GAP).

“Kemudian, pembentukan dan pembenahan kelembagaan petani karet, pembentukan kelembagaan petani karet melalui UPPB berdasarkan Perbup No. 324/2015,” imbuhnya. “Saat ini terdapat 92 UPPB dengan anggota 13.580 KK, UPPB sebagai produsen lateks pekat (Keluang, Babat Toman, Plakat Tinggi). Transformasi UPPB menjadi entitas bisnis dengan Program UPPB badan hukum, dan melatih petani untuk produksi lateks pekat dengan metode dadih,” tambahnya.

Kepala Daerah Inovatif ini menambahkan, dalam kaitan realisasi pendirian pabrik aspal karet Musi Banyuasin yakni bahan baku melimpah dan dekat bahan baku, posisi strategis Muba memudahkan distribusi aspal karet, dan posisi Muba dilalui jalan nasional dan jalan penghubung kabupaten lainnya memerlukan aspal untuk pemeliharaan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed