“Lalu, Dukungan teknologi produksi aspal karet dari Puslit Karet Bogor dan PT. Jaya Trade Indonesia. Tersedianya captive market dari APBN dan APBD, dan upaya pemerintah merubah paradigma produksi pada tataran petani,” bebernya. Lanjut Dodi, pengembangan sektor hilir komoditas perkebunan di Muba diperkuat dengan pengembangan infrastruktur melalui optimalisasi ruas tol Betung (Sp.Sekayu) -Tempino-Jambi yang melintasi Kabupaten Musi Banyuasin, optimalisasi ruas tol Betung (Sp. Sekayu)-Tempino-Jambi memperkuat konektivitas pada ruas jalan dalam Kabupaten Musi Banyuasin, memacu pemerintah daerah
memanfaatkan sebesar-besarnya inovasi aspal karet lateks sebagai bahan baku, konstruksi jalan dengan alokasi anggaran APBD sebesar 100 miliyar/tahun. “Dampak implementasi yang dirasakan yakni peningkatan pendapatan petani dengan penjualan harga bokar melalui, sistem lelang UPPB mencapai Rp.10.000-Rp.11.000/kg dan peningkatan harga dengan diversifikasi menjadi lateks pekat yang sudah dicentrifuge mencapai Rp. 19.000 – Rp.21.000/kg.
Merubah kebiasaan petani karet untuk memproduksi karet bersih, dan merubah petani dari on-farm menjadi off –farm dengan kemampuan untuk mengolah dan menjual sendiri produksinya (ex. produksi lateks pekat),” terangnya. Sementara iti Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba, Akhmad Toyibir SSTP MM menjelaskan UPPB di Muba sebagai sentra produksi lateks pekat yang diolah mengunakan mesin centrifuge bantuan dari Pemkab Muba terdahulu, selanjutnya lateks pekat tersebut dikumpulkan di workshop pabrik aspal karet Muba untuk diolah menjadi lateks pravulkanisasi dan di proses menjadi bahan campuran aspal karet.
“Contohnya kita dapat menyerap 8 ton karet lateks kebun untuk menghasilkan 4 ton lateks pravulkanisasi kemudian dihasilkan 58 ton aspal karet berbasis latek pravulkanisasi dan dicampur agregat menjadi 900 ton. Untuk menghasilkan 4 ton karet lateks terpravulkanisasi dengan (KKK) kadar karet kering 60 % dibutuhkan sekitar 8 ton karet lateks kebun yang berasal dari kebun petani karet dikumpulkan melalui UPPB -UPPB di sentra produksi karet lateks pekat Muba kemudian dibawa ke workshop dan diolah di pabrik aspal karet Muba,” jelasnya.
Turut hadir dalam audiensi tersebut, Wakil Ketua Umum Asosiasi UPPB Nasional, Roizin selaku Staf Khusus Bupati Muba bidang Hilirisasi dan Perkebunan. Kepala Bappeda Kabupaten Muba Drs Iskandar Syahrianto MH dan Plt Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Muba Akhmad Toyibir SSTP MM, Kemudian Sekretaris Asosiasi UPPB Provinsi Sumsel Khoirul Awam dan Bagian Pengolahan Asosiasi UPPB Provinsi Sumsel Sudarwin. (Rafik Elyas/rilis)
Komentar