Muba, jurnalsumatra.com – Disamping gencar dan terus konsen dalam penanganan dan pencegahan wabah COVID-19 yang saat ini terjadi di seluruh dunia. Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang dikomandoi bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin juga punya target kinerja lain, yakni program pemberantasan penyakit menular dan berbahaya lainnya seperti Malaria agar bisa terhindar di Bumi Serasan Sekate.
“Untuk itu, saya sangat mengapresiasi kedatangan tim Kementerian Kesehatan RI dalam rangka uji petik penilaian eliminasi malaria di Kabupaten Musi Banyuasin. Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan Muba mampu memberikan yang terbaik hingga meraih Sertifikat Eliminasi Malaria,”Ujar Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA saat audiensi dengan tim Kementerian Kesehatan RI, Rabu(28/7/2021).
Menurut Dodi, Indonesia sendiri merupakan negara beriklim tropis yang memungkinkan adanya beberapa penyakit menular, salah satunya seperti Malaria. Setiap penyakit menular membutuhkan perubahan atau implementasi dari protokol kesehatan. Implementasi protokol kesehatan ini harus dilakukan oleh seluruh masyarakat.
Melalui kegiatan uji petik penilaian eliminasi malaria ini, sangat diharapkan bisa menjadi sarana evaluasi terhadap pelaksanaan program pemberantasan malaria di Kabupaten Muba. Bupati Dodi juga ingin masukan untuk makin meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan pemberantasan malaria. “Kami sebagai pimpinan di Kabupaten Muba, akan memberikan support melakukan koordinasi dan rapat bersama kepala perangkat daerah terkait untuk melakukan pencegahan malaria serta akan mengedukasikannya kepada masyarakat. Demi mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif serta bebas malaria. Kita juga berharap agar Muba bisa mendapatkan sertifikat Eliminasi Malaria dari Kemenkes RI,”Harap dia.
Sementara, Sub Koordinator Asesmen Eliminasi Kemenkes RI dr Desriana E Ginting mengatakan, bahwa sebelumnya Kabupaten Muba sudah menjalani penilaian secara virtual. Kini, akan dilakukan penilaian langsung ke lapangan selama 3 hari. Ada beberapa tahapan yang dinilai untuk mencapai eliminasi malaria. Penilaian tersebut mencakup self assesment atau penilaian sendiri tentang kesiapan kabupaten/kota untuk memenuhi 11 indikator dalam tools penilaian eliminasi malaria, dengan 3 indikator utama sebagai syarat mutlak, yaitu (1) Annual Parasite Incidence kurang dari 1 per 1000 penduduk, (2) Slide Positive Rate kurang dari 5 %, dan (3) tidak ada kasus indigenous. Tiga indikator tersebut harus dipertahankan selama tiga tahun berturut-turut.
Komentar