oleh

DAM 1 Air Pangi Diduga Tanah Campur Lumpur

Lahat, jurnalsumatra.com – Pengerjaan DAM 1 air pangi (IPDMIP) untuk mengaliri sawah milik masyarakat diempat (4) desa Kecamatan Kikim Selatan Kabupaten Lahat yang dikerjakan oleh CV Resyha diduga asal jadi. Pembangunan DAM 1 air pangi (IPDMIP) tersebut, dikucurkan melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) I Provinsi Sumsel tahun 2021, yang menelan dana sebesar Rp.2 Milyar dikerjakan CV Resyha, terindikasi dapat mengancam kerugian Negara.

Pantauan dilokasi, dibangunnya DAM 1 air pangi (IPDMIP) yang dipusatkan di Desa Pandan Arang Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat ini, bertujuan untuk mencukupi kebutuhan air, guna mengaliri sawah warga diempat Desa Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat. Akibat dari dugaan asal jadi, proyek yang menelan dana Milyaran itu, membuat empat (4) kepala desa (Kades) diantaranya, Iswandi Kades Nanjungan, Kasmin Kades Tanjung Kurung, Fitra Kades Keban Agung, dan Alpian Kades Pandan Arang, Kecamatan Kikim Selatan Kabupaten Lahat, mendatangi secara langsung dan mengecek pekerjaan tersebut.

“Untuk diketahui pembangunan DAM 1 air pangi ini, untuk memenuhi kebutuhan air guna mengaliri sawah warga di empat (4) desa. Sehingga, kami sepakat empat kepala desa (Kades) mengecek secara langsung atas pekerjaan yang ada,” ungkap Iswandi Kades Nanjungan dikonfirmasi mewakili tiga Kades lainnya, pada Rabu (28/07/2021) .

Alhasil, sambung Iswandi, pengecekan atas pembangunan DAM 1 air pangi yang dikerjakan oleh CV Resyha ini, banyak sekali ditemukan dugaan kejanggalan dalam pembangunan yang ada. “Pekerjaan tidak menggunakan molen dan tidak ada kotak adukan yang biasa dipakai setiap kali ada pekerjaan. Pemborong mengaduk semen memakai alat berat (Exsapator) serta pasir bercampur lumpur dan kayu,” tambahnya.

Tidak itu saja, katanya, para tukang dilapangan hanya mengunakan alat-alat seadanya. Seperti, centong melicin acian, sekraf meratakan adukan dan mengunakan alat yang terbuat dari kayu yang biasa dipakai masyarakat untuk menjemur padi dan kopi seperti serok. “Mirisnya lagi, saat pengecekan bangunan dilokasi pihak kontraktor tidak memasang papan nama proyek. Kami hanya menemukan papan yang dilapis dengan Acian untuk menutupi aliran air yang melewati dibawah Bangunan, saat dibuka mengucur deras airnya keluar,” urainya lagi.

Parahnya lagi, pembangunan yang sudah dikerjakan hari sebelumnya, dijelaskan Iswandi, tak kunjung keras, malahan  bercampur lupur, dan kayu diatas acian semen. Ketika disinggung wartawan, terkait ada pihak berwajib ikut mengecek kelokasi pekerjaan, diakui Iswandi, dirinya sengaja mengajak guna untuk mengantisipasi dan menjaga agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan serta dapat mengetahui hasil pekerjaan DAM 1 air pangi sejelas jelasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed