Muba, jurnalsumatra.com – Siang sekitar pukul 16. 00. WIB, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1442 H yang mana terik matahari masih terasa menyengat pada tubuh, Aspal dijalan Sekayu-Plakat Tinggi pun masih mengandung hawa panas. Namun ditengah berlalulalangnya kendaraan roda dua maupun roda empat itu tepat nya disekitaran persimpangan empat desa Rimba Ukur (C5), Kecamatan Sekayu Musi Banyuasin (Muba) terlihat fonomena yang boleh dikatakan belum pernah terlihat oleh warga setempat, yakni seorang laki-laki penyandang Disabilitas merangkak diatas aspal dengan tangan kebelakang badan menghadap ke langit.
Setelah dihampiri ternyata laki-laki tersebut bernama Mat Zawawi (35) warga desa Sinar Dewa, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali) yang sangaja datang ke desa Rimba Ukur untuk menyambangi keluarganya sekaligus mencari rejeki dari para dermawan. Perlu diketahui laki-laki yang pernah mengalami gangguan jiwa ini merupakan korban Tabrak lari yang kini tinggal seorang diri digubuk berdinding karpet, beratap karpet dengan lantai terbuat dari bambu.
“Kondisiku seperti ini sudah hampir 10 tahun. Peristiwa itu terjadi bertepatan dengan malam tahun baru, waktu pertama kali pak Jokowi mencalonkan jadi presiden,”Kenangnya. Dijelaskannya, bahwa ia pernah beristri dan dikaruniai satu orang anak. “Setelah aku cacat, dio istriku dak galak lagi. Sekarang aku tinggal sendirian digubuk berukuran kurang lebih tiga meter persegi, beratap karpet dinding karpet dengan lantai terbuat dari bambu bahkan sekarang ini kondisinya sudah reot atap sudah bocor. Mau dibangun tidak punya uang, makan saja minta sama ayuk yang bekerja sebagai penyadap karet.”Keluhnya.
Mat Zawawi berharap uluran tangan dari pihak Pemerintah maupun para dermawan untuk membangun tempat tinggalnya dengan dilengkapi pasilitas WC. Disamping itu, ia juga berharap kepada pihak pemerintah agar dapat membuatkan nya usaha, mengingat kondisinya saat ini tidak memungkinkan lagi untuk bekerja.
“Dalam keseharian saya mandi disungai, buang air besar ke hutan. Kemudian setiap hari minggu saya pergi kekalangan (pasar mingguan) cari rejeki dari para dermawan. Termasuk datang kesini, selain menyambangi keluarga saya juga mencari rejeki yang jelas untuk ongkos balek (pulang). Karena saya datang kesini dengan cara menumpang orang lewat.”Jelas dia.
Penyandang Disabilitas ini juga mengaku sebagai pendukung berat Heri Amalindo semasa pilkada belakangan ini. “Dalam Pilkada belakangan ini aku milih pak Heri Amalindo pak.”Ujarnya polos. Ketika ditanya apa alasan kamu memilih Heri Amalindo.? , Mat Zawawi, “Karena dimasa kepemimpinan beliau sebelum nya Kabupaten Pali Maju pesat, beliau juga merakyat sering menghampiri orang orang yang duduk di Pance (Gardu) untuk menyerap asfirasi dan membantu warga. Tapi aku belum perna ketemu, disini aku sangat berharap sekali ketemu beliau, karena beliau tulah yang pacak bantu aku,”Celotehnya berharap. (Rafik Elyas)
Komentar