Surabaya, jurnalsumatra.com – Antusias warga yang mengikuti vaksinasi COVID-19 secara massal hari kedua di Gelora 10 November (G10N) Tambak Sari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu, meningkat dibanding hari pertama.
“Tolong itu, yang baru datang langsung mengisi tribun atas dan duduk mengikuti barisan di depannya,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada warga yang antre untuk mendapatkan vaksin di G10N.
Wali Kota Eri dibantu jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD) Kota Surabaya, dan personel TNI-Polri, serta relawan Surabaya Memanggil terus memandu masyarakat selama proses vaksinasi massal. Wali Kota Eri terlihat beberapa kali mengatur barisan warga yang mengantre di dalam stadion agar duduk dengan rapi dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Ia menjelaskan bahwa antusias warga pada hari kedua ini meningkat dari hari pertama. Hal ini terbukti dari jumlah warga yang sudah divaksin mencapai angka 4.000 jiwa dalam satu jam sejak gelaran vaksinasi massal dimulai pada pukul 07.00 WIB.
Bahkan, sejak dimulainya vaksinasi hingga pukul 12.00 WIB ini, tenaga kesehatan (nakes) tidak ada yang berhenti untuk melakukan vaksinasi kepada warga. Hal ini berbeda dengan pelaksanaan vaksinasi hari pertama, dimana dalam satu jam itu mencapai 3.500 jiwa.
Oleh karena itu, Wali Kota Eri mengucapkan terima kasih kepada nakes, relawan Surabaya Memanggil, dan personel TNI-Polri yang tidak mengenal lelah membantu jalannya proses vaksinasi massal dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat.
Eri memaparkan bahwa total warga yang telah divaksin sejak berlangsungnya vaksinasi massal di G10N pada Selasa (6/7), sudah mencapai 40.000 jiwa. Angka ini diperoleh tidak hanya dari vaksinasi massal di G10N, namun juga dari berbagai tempat di Surabaya, mulai dari vaksinasi massal di Polrestabes, Polres Tanjung Perak, dan vaksinasi massal di Taman Bungkul.
Ia pun berencana untuk menambah lagi lokasi vaksinasi massal di Kejaksaan Tanjung Perak dan Kejaksaan Negeri Surabaya.
“Kemarin total kita 40.000 warga yang sudah divaksin. Kami berencana untuk menambah lagi beberapa lokasi vaksinasi massal di Kejaksaan Tanjung Perak dan Kejaksaan Negeri Surabaya, untuk saat ini masih bergabung bersama di G10N,” katanya.
Ia menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya, yang tak kenal lelah berjuang bersama untuk menyelamatkan warga Kota Surabaya dari pandemi COVID-19, merupakan bentuk jihad fisabilillah.
“Ini merupakan jihad fisabilillah, perjuangan bersama menyelamatkan nyawa manusia salah satu ikhtiarnya, dhohirnya dengan memberikan vaksin,” katanya.
Komentar